"Sehingga,
ketika sudah masuk Indonesia, harapannya ya mutasi virus itu tidak bisa
berkembang, tidak bisa menular ke tempat yang lain karena kita sudah disiplin
protokol kesehatan," ucapnya.
"Tetapi,
karena virus itu sudah masuk ke Indonesia, maka tidak ada lain, harga mati,
dalam rangka menangkal virus itu dengan cara protokol kesehatan," sambung
dia.
Baca Juga:
Alkes akan Digeser ke RSUD Pratama Nias Barat, RSP Lologolu di Ujung Tanduk?
Rahmad
menekankan, disiplin protokol kesehatan merupakan hal yang penting dalam rangka
perang melawan Covid-19 agar Indonesia tidak bernasib sama seperti di India.
Rahmad
mengingatkan bagaimana kondisi di India akibat abai dan lalai menerapkan
protokol kesehatan sehingga mengalami gelombang "tsunami" Covid-19.
"Kalau
kita abai, sekali lagi, saya ingatkan kepada masyarakat bahwa India menjadi
cermin kita. Masyarakatnya abai, kemudian lalai terhadap prokes ya dampaknya
seperti itu," kata Rahmad.
Baca Juga:
Menkes Sentil soal RS Lologolu, Minta Alkesnya Dipindahkan ke RSUD Pratama Nias Barat
"Sudah
bermutasi, kemudian semakin berisiko, akhirnya gelombang tsunami Covid-19 yang
diakibatkan oleh masyarakat. Banyak korban berjatuhan, paparan semakin
meningkat tajam, menjadi pilu bagi kita sebagai warga dunia," ungkapnya.
Ia
menambahkan, di sisi lain, pemerintah juga didorong untuk mempercepat program
vaksinasi Covid-19.
Rahmad
berharap pemerintah dapat mempercepat proses pengadaan vaksinasi untuk seluruh
masyarakat dimulai dari mereka yang mendapatkan prioritas.