Dia menyebutkan upaya kajian komprehensif itu juga melibatkan Menteri Perdagangan dan Menteri Perindustrian untuk menelisik obat-obatan impor.
Sebab, lanjutnya, otoritas kesehatan melaporkan ada obat-obatan sirup yang diimpor dari negara luar, khususnya kawasan Asia Selatan, diduga mengandung zat berbahaya memicu penyakit gangguan ginjal akut.
Baca Juga:
Antisipasi Puncak Arus Balik, Pemerintah Beri Izin ASN untuk WFH 16-17
"Kejadian ini seperti yang terjadi di Afrika. Sudah dikoordinasikan, untuk sementara jenis obat yang dicurigai sumber penyakit (gangguan ginjal akut) kita hentikan dulu. Menkes sudah menerbitkan semua imbauan ini ke setiap daerah," tuturnya.
Sebelumnya diketahui, Kepala Dinas Kesehatan Sumatera Selatan dr Trisnawarman mengatakan sebanyak dua anak di daerah ini meninggal dunia diduga karena penyakit gangguan ginjal akut pada Rabu, 19 Oktober 2022.
Mereka berdua, beberapa hari lalu, dirujuk ke rumah sakit di Palembang guna menjalani perawatan intensif atas penyakit ginjal yang diderita. Dari kedua pasien tersebut diketahui, satu orang merupakan warga Kota Palembang, dan satunya lagi warga Kota Jambi, Provinsi Jambi, berusia di bawah lima tahun.
Baca Juga:
Sumber Bansos yang Dibagikan Jokowi Diungkap Muhadjir dan Airlangga
Trisna menambahkan sesuai instruksi Kementerian Kesehatan pihaknya melakukan uji klinis, mengambil sampel dari pasien untuk diperiksa di laboratorium kesehatan.
Hal tersebut dilakukan untuk memastikan penyakit yang diderita apakah gangguan ginjal umum atau gangguan ginjal akut yang berbahaya.
Mengingat, kata dia, Kementerian Kesehatan mencatat penyakit tersebut per 18 Oktober 2022 sudah menewaskan 99 orang anak usia di bawah lima tahun yang tersebar di 20 provinsi.