WahanaNews.co | Peneliti China melaporkan bahwa NeoCov bukan Covid-19 yang salah diartikan di India.
NeoCov merupakan kerabat generik terdekat dengan virus MERS. Virus ini juga belum menjadi risiko serius bagi manusia.
Baca Juga:
Bahayakan Kesehatan, BPKN: Waspadai AMDK dengan Bromat Melebihi Batas Aman
Dilansir dari The Print, Senin (31/1/2022) pada dasarnya, NeoCov bukan virus baru. Virus ini pernah teridentifikasi pada 2011 di spesies kelelawar di Afrika Selatan bernama Neoromicia capensis.
Penamaan virus diambil dari nama kelelawar pembawa virus. Virus itu diidentifikasi dari pelet feses kelelawar, sumber umum bagi para ilmuwan untuk mempelajari virus yang ada di tubuh kelelawar.
Pada 2014 peneliti menemukan fakta lainnya bahwa NeoCoV secara genetik 85% mirip dengan virus MERS dan menjadikannya kerabat terdekat. Pada 2012, MERS telah menyebabkan epidemi dengan tingkat kematian 35%.
Baca Juga:
Penyakit Mpox Jadi Darurat Kesehatan Global, Kenali Cara Penularannya
Sampai saat ini tidak ada kasus NeoCov pada manusia yang diketahui. Peneliti juga meyakini belum ada penyebaran virus antarmanusia. Sementara itu, kematian yang dikatakan di awal ini dikaitkan dengan kekerabatan virus NeoCov dengan MERS.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) meminta peneliti untuk melakukan penelitian lebih lanjut. Namun, peneliti memastikan bahwa sampai sekarang risiko bagi manusia tidak sepenuhnya dapat dipahami. [bay]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.