Kesulitan dalam mengungkapkan perasaan juga bisa dikaitkan dengan kondisi psikologis seperti alexithymia, yang berdampak negatif pada hubungan sosial serta memperparah rasa keterasingan.
Sistem kekebalan tubuh pun ikut terdampak. Ketika emosi ditekan terus-menerus, daya tahan tubuh menurun sehingga lebih rentan terhadap infeksi dan luka yang sulit sembuh.
Baca Juga:
Swedia Jadi Negara Terbaik bagi Pekerja Perempuan di Dunia
Karena itu, perempuan disarankan untuk belajar menyalurkan emosinya dengan cara yang sehat, seperti olahraga, meditasi, atau berkonsultasi dengan psikolog.
Lingkungan sekitar juga harus memiliki kepekaan emosional lebih tinggi untuk memberikan dukungan sosial yang bisa membantu menurunkan stres.
Kesadaran akan bahaya memendam emosi perlu ditingkatkan. Kesehatan fisik dan mental perempuan dapat lebih terjaga jika keterampilan mengelola emosi dimiliki dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Baca Juga:
Perempuan Jadi Tulang Punggung Keluarga, Tren Baru di Indonesia
[Redaktur: Ajat Sudrajat]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.