WAHANANEWS.CO, Jakarta - Tahukah Anda, sebuah ancaman tersembunyi mungkin sedang mengintai di dalam tubuh Anda, bekerja tanpa suara hingga dampaknya terasa begitu hebat?
Itulah kolesterol tinggi, senyawa menyerupai lilin yang diproduksi hati, esensial bagi kehidupan, namun berbalik menjadi musuh mematikan ketika kadarnya tak terkendali.
Baca Juga:
Telur Puyuh Enak dan Bergizi, Tapi Benarkah Kolesterolnya Tinggi?
Ironisnya, musuh ini kerap kali tak kasatmata, berkembang tanpa alarm yang jelas, menjadikannya "pembunuh diam-diam" yang berbahaya.
Namun, tubuh sesekali mengirimkan sinyal peringatan halus, terutama saat aktivitas sederhana seperti berjalan kaki terasa berbeda.
Rasa tidak nyaman atau nyeri yang muncul saat melangkah bisa jadi bukan sekadar kelelahan biasa, melainkan petunjuk adanya penyakit arteri perifer (PAD), penyempitan pembuluh darah di kaki akibat penumpukan kolesterol.
Baca Juga:
Bukan Cuma Lezat, 4 Ikan Ini Ternyata Ampuh Redakan Kolesterol
Lantas, apa saja bisikan tubuh yang perlu Anda waspadai saat berjalan?
Berikut adalah beberapa tanda kolesterol tinggi yang mungkin Anda rasakan:
1. Nyeri di Kaki Saat Bergerak
Nyeri di betis, paha, atau bokong saat berjalan atau menaiki tangga bisa menjadi sinyal awal kolesterol tinggi.
Hal ini disebabkan oleh berkurangnya aliran oksigen ke otot karena arteri menyempit. Biasanya nyeri ini mereda saat beristirahat, namun dalam kondisi berat, nyeri dapat terjadi bahkan tanpa aktivitas fisik.
2. Kelemahan Otot Kaki
Sirkulasi yang tidak lancar akibat kolesterol dapat menyebabkan kelemahan otot, terutama saat berdiri atau berjalan.
Jika dibiarkan, sirkulasi yang buruk bisa memicu atrofi otot, kondisi melemahnya massa otot yang meningkatkan risiko jatuh, terutama pada lansia.
3. Kaki Terasa Dingin
Kaki yang terasa jauh lebih dingin dibanding bagian tubuh lainnya, terutama setelah berjalan, bisa jadi merupakan tanda aliran darah yang buruk akibat penyempitan arteri.
Dalam kondisi parah, kaki bisa tampak pucat atau kebiruan karena kekurangan pasokan oksigen.
4. Kesemutan dan Mati Rasa
Sensasi kesemutan atau mati rasa di jari kaki atau telapak kaki saat berjalan juga merupakan indikator umum kolesterol tinggi.
Gangguan ini terjadi karena aliran darah yang tidak mencukupi memengaruhi kerja saraf. Jika terus berlanjut, bisa menimbulkan kerusakan saraf permanen.
5. Perubahan Warna Kulit Kaki
Warna kulit di kaki atau tungkai yang berubah menjadi pucat, kebiruan, atau ungu kehitaman dapat menunjukkan berkurangnya suplai darah akibat penumpukan kolesterol.
Dalam kondisi ekstrem, hal ini bisa berkembang menjadi iskemia kritis, kondisi serius yang memerlukan penanganan segera.
6. Luka Sulit Sembuh
Kolesterol tinggi dapat memperlambat penyembuhan luka kecil di kaki karena suplai oksigen dan nutrisi yang terbatas.
Luka yang tidak kunjung sembuh berisiko mengalami infeksi, bahkan komplikasi berat seperti gangren atau amputasi, terutama pada penderita diabetes.
Pentingnya Deteksi Dini
Kolesterol total di atas 240 mg/dL, atau kolesterol LDL (kolesterol jahat) di atas 190 mg/dL, tergolong tinggi dan berisiko. Karena gejalanya sering tak kentara, pemeriksaan rutin sangat penting.
Pemeriksaan kaki dan pemantauan gejala saat berjalan bisa menjadi langkah awal mendeteksi kolesterol tinggi sejak dini.
[Redaktur: Rinrin Khaltarina]