WAHANANEWS.CO, Jakarta - Banyak pekerja kantoran menghabiskan sebagian besar waktunya dengan duduk.
Kebiasaan ini sering dikaitkan dengan risiko skoliosis, yaitu kondisi di mana tulang belakang mengalami kelengkungan ke samping.
Baca Juga:
Kepercayaan Duduk di Depan Pintu Menghambat Jodoh, Mitos atau Fakta?
Tapi, apakah benar duduk terlalu lama bisa menyebabkan skoliosis?
Mengutip dari Halodoc, duduk dalam durasi panjang terutama jika dilakukan dengan postur tubuh yang buruk seperti miring atau berat badan bertumpu di satu sisi dapat memicu ketegangan dan ketidakseimbangan otot punggung.
Dalam jangka waktu tertentu, hal ini bisa mengarah pada skoliosis.
Baca Juga:
Duduk Lebih dari 6 Jam Sehari? Hati-Hati 10 Dampak Kesehatannya!
Skoliosis sendiri merupakan kelainan pada tulang belakang yang membuatnya melengkung menyerupai huruf S atau C.
Jika tidak ditangani, kondisi ini bisa memperlemah otot, menimbulkan rasa sakit, dan bahkan berdampak pada fungsi jantung serta paru-paru.
Penyebab Skoliosis: Bukan Hanya Karena Posisi Duduk
Kondisi ini kerap ditemukan dalam riwayat keluarga, yang artinya faktor genetik turut berperan.
Namun, duduk dengan posisi yang salah sejak usia anak-anak hingga remaja juga bisa menjadi pemicu.
Beberapa penyebab lainnya yang lebih jarang terjadi antara lain:
- Kelainan bawaan, yaitu gangguan perkembangan tulang belakang saat janin masih dalam kandungan. Karena itu, pemeriksaan dini sangat dianjurkan.
- Cedera atau infeksi, misalnya akibat kecelakaan atau jatuh yang berdampak pada struktur tulang belakang.
- Osteoporosis, yaitu kondisi tulang yang melemah dan mudah rapuh sehingga meningkatkan risiko skoliosis.
Untuk mencegah kondisi ini, disarankan mengonsumsi makanan yang tinggi vitamin D guna menjaga kekuatan tulang.
Di samping itu, gaya hidup sehat seperti rutin berolahraga dan menghindari rokok serta alkohol juga penting dilakukan.
[Redaktur: Ajat Sudrajat]