WAHANANEWS.CO, Jakarta - Jerawat hormonal merupakan jenis jerawat yang muncul karena fluktuasi hormon dalam tubuh.
Masalah kulit ini kerap dialami oleh remaja maupun orang dewasa, terutama selama masa pubertas, menjelang menstruasi, atau saat menghadapi tekanan emosional.
Baca Juga:
Tips Hidup Sehat ala Cinta Laura: Praktis dan Konsisten
Mengutip informasi dari Halodoc, jerawat hormonal dipicu oleh peningkatan hormon androgen yang menyebabkan kelenjar minyak bekerja lebih aktif.
Produksi minyak yang berlebihan ini kemudian menyumbat pori-pori dan menimbulkan peradangan, umumnya di area dagu serta garis rahang.
Apabila jerawat terasa nyeri, ukurannya membesar, atau tak kunjung membaik meski sudah diberi perawatan rumahan, maka langkah terbaik adalah berkonsultasi dengan dokter.
Baca Juga:
Hari Kesehatan Sedunia: Seruan Global untuk Hidup Lebih Sehat
Terlebih jika kondisi tersebut sudah mengganggu rasa percaya diri atau menimbulkan bekas luka.
Pemeriksaan oleh dokter kulit penting untuk memastikan diagnosis dan menentukan terapi yang paling cocok.
Penanganan bisa meliputi penggunaan obat oles, konsumsi obat oral, hingga terapi hormon bila dibutuhkan.
Menjaga kebersihan wajah tetap menjadi bagian penting dalam mencegah jerawat.
Biasakan mencuci muka dua kali sehari dan hindari menyentuh wajah dengan tangan yang belum dibersihkan agar tidak menambah iritasi.
Selain perawatan medis, pola hidup sehat juga mendukung pemulihan kulit.
Cukup tidur, konsumsi makanan bergizi, serta membatasi asupan gula dan makanan berlemak dapat membantu menjaga keseimbangan produksi minyak alami kulit.
Tingkat stres yang tidak terkendali juga bisa memperburuk jerawat hormonal. Aktivitas seperti olahraga ringan, meditasi, hingga menulis jurnal harian terbukti dapat meredakan stres.
Jika jerawat mulai meninggalkan noda permanen atau sudah mengganggu kehidupan sosial, bantuan medis profesional sangat dianjurkan.
Penanganan yang lebih awal akan memperkecil kemungkinan komplikasi.
Untuk kasus jerawat yang lebih serius, terapi seperti peeling kimia atau prosedur laser bisa menjadi pilihan.
Namun, setiap tindakan medis ini sebaiknya dilakukan atas anjuran dokter kulit yang kompeten.
Jerawat hormonal bukan masalah yang bisa diselesaikan secara instan.
Dibutuhkan kesabaran dan penanganan yang konsisten agar hasilnya optimal dan kondisi kulit bisa terkendali dengan baik.
[Redaktur: Ajat Sudrajat]