Enam tahun kemudian, studi lainnya dari Pusat Studi Medis Universitas Duke menemukan bahwa orang tanpa usus buntu cenderung berisiko lebih tinggi terkena infeksi bakteri yang sangat tidak mengenakkan dan berbahaya: Clostridium difficile atau C diff.
Tetapi para ilmuwan juga menemukan sesuatu yang mengejutkan: kelompok anti-evolusionis telah memanfaatkan penelitian mereka.
Baca Juga:
Gubernur Gorontalo Minta Tim Posyandu 2025-2030 Semarakkan Kesehatan Masyarakat dan Bayi
Tanpa bermaksud demikian, mereka telah membantah sesuatu yang dikatakan oleh Darwin, namun lebih dari itu, usus buntu barangkali contoh paling umum yang dikutip dalam buku teks dan oleh para pendidik sebagai bukti seleksi alam.
Para kreasionis mengeklaim sains sendiri telah menunjukkan bahwa teori evolusi tidak valid.
"Darwin memang salah bahwa usus buntu sebagai organ vestigial," kata Heather Smith, seorang profesor anatomi di Midwestern University di Arizona, dalam percakapan dengan BBC.
Baca Juga:
Cara Cegah Komplikasi Pasca Pasang Ring, dari Teknologi hingga Gaya Hidup Sehat
Tetapi ia dengan tegas mengklarifikasi: "Itu tidak berarti saya salah tentang teorinya tentang seleksi alam dan pemahaman kita tentang adaptasi."
Bahkan, penelitiannya sendiri menunjukkan bahwa, bukannya membuktikan teori evolusi salah, usus buntu malah menegaskannya.