Indonesia dan Rusia tengah berupaya mengatasi bersama
pandemi COVID-19. Salah satunya dengan berencana vaksinasi COVID-19.
Untuk mengintensifkan hubungan kedua negara, sudah
tandatangani Plan of Consultation (Rencana Konsultasi) antara dua Kementerian
Luar Negeri kita untuk periode 2021-2023.
Baca Juga:
Korupsi APD Covid Negara Rugi Rp24 Miliar, Eks Kadinkes Sumut Divonis 10 Tahun Bui
"Dalam pertemuan itu kami membahas bagaimana kami
memperkuat kerja sama dijangka pendek dan dalam jangka panjang. Dalam jangka
pendek, tentunya masalah pengadaan vaksin (COVID-19), terapeutik dan diagnostik
tetap menjadi prioritas," ujar Menlu Retno dalam Press Briefing virtual,
Selasa (6/7/2021).
Menurut Menlu Retno, Rusia menyampaikan komitmennya untuk
memperkuat jangka pendek kerja sama. Semua kerja sama akan sesuai dengan
panduan dari kedua negara juga otoritas kesehatan serta WHO.
Dalam pertemuan tingkat Menteri Luar Negeri di ASEAN dengan
Rusia digelar secara virtual hari yang sama, Menlu RI Retno Marsudi juga
mendorong penguatan kerja sama dalam sektor kesehatan, khususnya penanganan
pandemi COVID-19 dan pemulihan ekonomi.
Baca Juga:
Kasus Korupsi APD Covid-19: Mantan Kadinkes Sumut Dituntut 20 Tahun Penjara
Sebelumnya, usai menghadiri pertemuan dengan Menteri Luar
Negeri Belanda, Sigrid Kaag di Den Haag pada Kamis (1/7), Menteri Luar Negeri
RI Retno Marsudi mengungkapkan bahwa pemerintah Belanda akan memberikan bantuan
vaksin COVID-19 ke Indonesia sebesar 3 juta dosis -- namun tak disebutkan
vaksin produksi perusahaan apa.
Saat ke Yordania Februari lalu, Menlu Retno Marsudi membahas
hubungan bilateral, termasuk soal, preferential trade agreement, pupuk dan
vaksin COVID-19. Menlu Retno menolak tegas tendensi nasionalisme vaksin.
Menurutnya, dunia hanya bisa mengalahkan pandemi melalui
kerja sama. Pandangan itu turut Menlu Retno sampaikan ke Menteri Luar Negeri
Yordania Ayman Safadi. [dhn]