"Setelah rutin sarapan menu protein tinggi, segalanya berubah. Saya bisa tahan empat hingga enam jam tanpa memikirkan makanan," katanya.
Selanjutnya, Michelle juga berhenti mengonsumsi smoothie dan jus buah. Meski terlihat sehat, minuman itu menurutnya hanya menyumbang kalori cair yang tidak mengenyangkan.
Baca Juga:
Dante Saksono Ingatkan Bahaya Obesitas, Bukan Sekadar Masalah Berat Badan
"Sebagian besar jus dan smoothie buah hanyalah bom gula dalam botol. Saya berhenti minum smoothie dan mulai mengunyah buah utuh," jelasnya. Ia menekankan buah sebaiknya dimakan utuh dan dimakan bersama sumber protein agar lebih mengenyangkan.
Jenis makanan ketiga yang ia singkirkan adalah produk rendah lemak. Michelle mengungkapkan, produk seperti yogurt rendah lemak justru ditambah gula atau pati agar tetap terasa enak.
"Hasilnya, saya tetap lapar dan terus ingin ngemil," ujarnya. Kini, ia memilih makanan tinggi protein dan penuh lemak alami yang lebih membuatnya kenyang.
Baca Juga:
Tak Sekadar Bela Diri, Ini 6 Manfaat Tinju bagi Kesehatan Fisik dan Mental
Dengan langkah sederhana itu, Michelle berhasil menurunkan 20,5 kg pada tahun 2023, bahkan setelah melahirkan anak kembar.
Ia menegaskan, penurunan berat badan tidak harus dengan rasa lapar yang menyiksa atau diet ekstrem.
"Saya malah menyantap makanan dalam porsi yang lebih besar ketika diet. Jadi intinya kalau diet itu tidak perlu menyiksa diri," pungkas Michelle.