"Salah satu masalahnya adalah gejala virus Hanta mirip dengan gejala leptospirosis, demam berdarah, dan sepsis. Ini dapat menjadi penghalang untuk diagnosis dan pengobatan," jelas Dicky.
Selain gejala yang membingungkan, Dicky juga menyoroti masih minimnya kemampuan sistem kesehatan di Indonesia dalam mendeteksi penyakit ini, serta rendahnya literasi masyarakat terkait virus Hanta.
Baca Juga:
Indonesia Baru Capai 67 Persen ODHIV dalam Pengobatan, Kemenkes Kejar Target 95-95-95
"Penyakit ini endemik di beberapa negara, dan menurun pendapat saya, kemungkinan besar akan endemik di Indonesia," tambahnya.
Masyarakat yang tinggal di daerah padat penduduk, terutama yang berada dekat pasar dengan sanitasi buruk atau kawasan pertanian yang tidak tertata, diimbau untuk lebih waspada.
Potensi penyebaran virus ini juga meningkat seiring dengan tingginya populasi tikus saat musim hujan dan banjir melanda berbagai wilayah di Indonesia.
Baca Juga:
Swedia Bebas Rokok, Pakar Sarankan Indonesia Terapkan Strategi THR
[Redaktur: Ajat Sudrajat]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.