"Kalau tetangganya batuk pilek bersin-bersin, menghindar dari dia. Tiga M. Menjaga jarak, mencuci tangan, pakai masker," katanya.
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes RI Aji Muhawarman mengatakan sejauh ini kelompok anak menjadi usia yang banyak terpapar virus tersebut.
Baca Juga:
'Ngamuk' di Jepang, Strain KP.3 COVID-19 Lebih Menular Dibanding JN.1
Namun Aji belum bisa memastikan lebih rinci berapa banyak kasus anak yang terkena HMPV, maupun keseluruhan pasien yang terjangkit virus tersebut dalam beberapa waktu terakhir.
Aji pun meminta publik untuk tidak panik. Aji sekaligus membenarkan keterangan juru bicara Kemenkes RI Widyawati terkait virus hMPV bukan merupakan virus baru dan sudah menyebar sejak 2001.
Widyawati mengungkap laporan yang dihimpun per Senin (6/1).
Baca Juga:
Banyak Warga Israel Masuk RS, Ini Fakta-fakta Serangan Virus Mematikan West Nile
"Laporan hari ini (Senin 6 Januari 2025) ke Kementerian Kesehatan sudah ada beberapa anak yang terkena HMPV, dan kami terus menelusuri. Dan menurut pengamatan ini tidak hanya baru tahun ini saja, mengingat virus ini sudah tersebar lama sejak tahun 2001. Yang harus kita sampaikan di sini ke publik adalah tetap waspada dan tidak perlu panik. Tidak benar bahwa ini adalah virus baru," beber Widyawati dalam keterangannya, seperti dikutip detikHealth, Senin (6/1).
Aji kembali memastikan hingga kini belum ada larangan atau pembatasan perjalanan ke wilayah atau negara tertentu. Mengingat, kebanyakan kasus HMPV berkaitan dengan gejala ringan seperti penyakit flu lainnya.
Kasus HMPV sebelumnya dilaporkan meledak di China dalam beberapa bulan terakhir.