Masalah tidur bukan sekadar soal rasa kantuk di pagi hari atau tampilan mata panda.
Efeknya lebih dalam: bisa memicu gangguan mental seperti kecemasan dan depresi, serta menurunkan sistem imun tubuh.
Baca Juga:
Lewat Teknologi AI, Indonesia Berhasil Capai Swasembada dan Siap Percepat Pengentasan Kemiskinan
Dalam masyarakat yang memuja produktivitas, tidur sering dianggap sebagai aktivitas malas. Padahal, tidur adalah pondasi utama bagi kesehatan mental dan fisik.
Tanpa tidur cukup, otak kita sulit bekerja optimal, emosi mudah meledak, dan tubuh rentan mengalami kelelahan.
Lantas, bagaimana cara mengembalikan malam menjadi ruang istirahat sejati?
Baca Juga:
Sandbox Kesehatan 2025 Resmi Dibuka, Kemenkes Ajak Pelaku Teknologi Kesehatan Berinovasi
Langkah pertama adalah menciptakan rutinitas malam yang menenangkan.
Jauhkan gadget dari tempat tidur, matikan notifikasi, dan alihkan perhatian ke aktivitas santai seperti membaca buku atau mendengarkan musik lembut.
Penelitian Mindlis et al. (2025) dalam "Adaptation of a sleep hygiene intervention for individuals with poor sleep and their companions" membuktikan bahwa intervensi kesehatan tidur, seperti membatasi layar sebelum tidur dan menata lingkungan kamar yang nyaman, terbukti meningkatkan kualitas tidur secara signifikan.