Ade kemudian diketahui
melaporkan peristiwa pengeroyokan terhadap dirinya di Wisma Atlet Dayung tadi
ke Polres Purwakarta.
Laporan Ade itu diketahui
setelah keluarga, pada Jumat (11/6/2021), mendapat surat panggilan bagi Frans
Manalu untuk dimintai keterangan sebagai saksi oleh penyidik Polres Purwakarta.
Baca Juga:
Kisruh di Deli Serdang: 33 Oknum TNI Diduga Serang Warga, Komisi I DPR Desak Proses Hukum
Pada surat itu, Frans diundang
hadir ke Polres Purwakarta pada Senin (14/6/2021).
"Karena Frans sudah lama
tidak diketahui keberadaannya, maka yang memenuhi panggilan itu adalah ayah
kandungnya, Jonisah Manalu, sekaligus membuat laporan terkait hilangnya sang
anak," kata Juanda.
Dan, Rabu (16/6/2021), keluarga
mendapat informasi dari pihak kepolisian soal penangkapan Rasta serta 4 oknum
TNI AL, juga tentang penemuan jenazah Frans Manalu di daerah Jonggol.
Baca Juga:
Viral, Oknum TNI Acungkan Pistol di Rumah Ketua Bappilu Gerindra Sulsel
"Keluarga juga mendapat telepon
dari pihak Puspomal untuk izin melakukan otopsi terhadap jenazah Frans," ujar
Juanda.
Kini, lanjutnya, pihak
keluarga menunggu hasil otopsi tersebut, dan mengharapkan adanya keterbukaan
terkait tewasnya Frans Manalu.
"Kalau memang betul ada
keterlibatan 4 oknum anggota TNI AL, kami tentunya sangat prihatin. Sebagai
orang yang sepenuhnya dilatih untuk membela dan melindungi seluruh warga
negara, kok tega-teganya 4 oknum itu malah
berbuat sebaliknya," cetus Juanda.