WahanaNew.co | Polretabes Surabaya mencatat angka kriminalitas di Kota Surabaya mengalami kenaikan sebanyak 4453 kasus sepanjang 2022.
Dibandingkan tahun 2021 sebelumnya sebanyak 4082.
Baca Juga:
5 Negara dengan Tingkat Kriminalitas Tertinggi di Dunia, Nomor 2 Tetangga RI
Dari ribuan kasus tersebut, Polrestabes Surabaya berhasil menyelesaikan 4.645 kasus.
Kemudian, tahun 2022 berhasil 3.647 kasus atau turun 32 persen.
Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol A Yusep Gunawan mengatakan, kasus kriminalitas paling tinggi yakni narkoba, sebanyak 848 laporan pada 2021 dan meningkat menjadi 1.147 laporan pada 2022.
Baca Juga:
Bupati Bangli Menyertakan Diri dalam Pemusnahan Barang Bukti Kejahatan Tahun 2023
Kemudian pencurian motor menempati urutan kedua terbanyak yakni 644 laporan pada 2021 dan 473 laporan pada 2022.
Yusep menjelaskan, angka kriminalitas di Kota Surabaya mengalami peningkatan seiring dengan perubahan kondisi pandemik Covid-19.
Ia menilai, perubahan kondisi pandemi yang semakin menurun membuat perilaku masyarakat berubah.
"Peningkatan ini dari pandemi, adanya kebiasaan baru terhadap kegiatan masyarakat," jelasnya.
Sepanjang 2022 itu, kata Yusep, pengungkapan kasus kejahatan yang dilakukan polisi dibantu dengan CCTV di sejumlah titik di Kota Surabaya.
Hal itu lebih mudah mengidentifikasi dan menangkap pelaku.
"CCTV akan sangat membantu untuk mengungkap kejahatahan," imbuhnya.
Lebih lanjut Yusep menjelaskan, total sebanyak 3000 CCTV yang terpasang oleh Pemerintah Kota Surabaya dan dikoneksikan dengan layanan 112. Angka itu, belum termasuk yang dipasang pihak swasta.
"Ini menjadi pendukung fungsi reskrim di dalam pengungkapan, pengungkapan akan lebih cepat dan maksimal," terangnya.
Polrestabes Surabaya berharap masyarakat untuk memasang CCTV di lingkungannya. [ast]