WAHANANEWS.CO, Jakarta - Modus penipuan dengan mengganjal mesin ATM terjadi lagi di Surabaya. Kali ini, korbannya adalah Antonius Judi Hadianto (55).
Antonius pergi ke sebuah minimarket di Jalan Perak Barat pada Rabu (25/9/2024), untuk menarik uang Rp1 juta dari mesin ATM.
Baca Juga:
Markas Judol di Cengkareng Digerebek Polisi, 8 Orang Ditangkap
Saat mencoba memasukkan kartu ATM, ia kesulitan dan gagal beberapa kali hingga akhirnya memutuskan untuk pulang.
Ketika tiba di rumah, ia terkejut karena mendapatkan notifikasi bahwa uang sebesar Rp117,5 juta telah terdebet dari tabungannya. Kasus ini kemudian dilaporkan ke Polres Pelabuhan Tanjung Perak.
Dalam penyelidikan, polisi menemukan bahwa mesin ATM tersebut mengalami masalah pada lubang kartu, yang menyebabkan kartu debit Antonius tidak berfungsi dengan baik.
Baca Juga:
Terlilit Utang Jadi Motif 2 Polisi di Sumbar Rampok Mobil Pengangkut Uang ATM
Diduga, ada orang yang menukarkan kartu debitnya dengan kartu palsu tanpa ia sadari.
Putra korban, Antanius Yudhistira, mengatakan bahwa penipuan terjadi sekitar pukul 15.00 WIB.
Ia menjelaskan, “Ayah saya datang sendirian ke minimarket dan antre di mesin ATM. Ketika giliran ayah saya, kartu sulit dimasukkan, dan seseorang yang sebelumnya bertransaksi menawarkan bantuan. Orang itu mengatakan bahwa memang kartu sering sulit dimasukkan ke mesin ATM.”
Namun, saat Antonius mencoba memasukkan PIN, kartu debit keluar lagi, dan ia akhirnya pulang tanpa mengambil uang.
Setelah merasa ada yang janggal, ia langsung memeriksa m-banking setibanya di rumah dan menemukan transaksi keluar sebesar Rp117,5 juta, yang sebagian ditransfer dan sebagian ditarik tunai.
Yudhistira yang berada di Lampung segera mengarahkan ayahnya untuk melapor ke polisi. Dari penyelidikan lebih lanjut, bank mengungkapkan bahwa kartu yang dibawa pulang oleh Antonius ternyata palsu.
“Jadi, waktu di depan ATM, kartunya ditukar dengan kartu palsu oleh orang yang pura-pura membantu,” jelas Yudhistira.
Diduga penipuan ini melibatkan dua pelaku, satu berpura-pura membantu dan yang lainnya mengintip PIN korban.
Meskipun polisi saat ini sedang memburu para pelaku, pihak bank menyatakan bahwa ini merupakan kelalaian nasabah, sehingga kemungkinan uang korban kembali sangat kecil.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]