Petit menjelaskan awalnya korban pulang ke rumah pada Senin (19/8) sekitar pukul 11.00 WIB. Pelaku kemudian memarahi korban dan mengunci di halaman belakang rumah hingga tak diberi makan.
Saat korban sudah lemas karena kelaparan, pelaku kemudian menyuruh korban masuk ke rumah untuk mandi.
Baca Juga:
Air Mata Tak Berhenti Mengalir, Tersangka Mutilasi di Ngawi Luluh Saat Ditanya Soal Ini
"Saat melihat korban berjalan dalam keadaan lemas dan sempoyongan, pelaku tidak sabar dan mendorong korban di depan kamar mandi, hingga korban terjatuh dan kepala korban terbentur ubin lantai kamar mandi," ujarnya.
Menurut Petit, tiba-tiba kondisi kesehatan korban menurun lantaran tidak diberi makan. Saat pelaku keluar kamar dan melihat korban sudah susah bernapas, lalu pelaku mencoba memberikan bantuan pernapasan yaitu dengan cara meniup mulut dan menekan dada korban.
Saat itu, kondisi napas korban mulai teratur. Namun tidak berselang lama, korban kembali sulit bernapas hingga pelaku kembali memberi napas bantuan berkali-kali.
Baca Juga:
Buntut Kasus Pemerasan AKBP Bintoro, 4 Polisi Jalani Penempatan Khusus
"Ketika pelaku mendekati korban dan hendak membantunya untuk memberikan bantuan pernapasan kembali, pelaku mendapati korban sudah tidak bernapas lagi," ujarnya.
Pelaku yang panik melihat korban tidak bernyawa lagi, kemudian menyeret jasad korban ke belakang rumah. Saat itulah mayat korban dibungkus plastik dan dimasukkan dalam karung.
"Pelaku langsung membungkus tubuh korban dengan beberapa plastik dan kemudian memasukkan tubuh korban ke dalam karung yang sudah dipersiapkan, serta menyeret dan mendorong tubuh korban ke dalam celah antara dinding rumah pelaku dan tetangga sebelah/dinding rumah orang lain," jelas Petit.