"Karena kalau jalan sedikit itu
darah ngocor terus, makanya saya belum bisa bawa ke rumah sakit,"
jelasnya.
Musibah yang dialami Johanes pun belum
bisa dilaporkan keluarganya secara resmi ke Polsek Duren Sawit, karena tidak memiliki uang untuk melakukan visum di rumah sakit.
Baca Juga:
Kasus Kematian Mahasiswa UKI Dihentikan, Polisi Klaim Tak Ada Unsur Pidana
Meski anggota Polsek Duren Sawit telah
menyambangi korban ke rumah dan mendatangi TKP, polisi belum juga menangani
kasus tersebut.
"Kalau ada uang, hari ini maunya visum ke rumah sakit, biar
pelaku penusukan dan penembakan adik saya cepat ditangani polisi,"
terangnya.
Lukas mengaku, saat ini
belum bisa melakukan visum di rumah sakit, seperti
yang diminta polisi.
Baca Juga:
Kejiwaan Dokter dan Istrinya yang Aniaya ART di Jaktim Diperiksa Polisi
Pekerjaan ibunya sebagai tukang cuci-gosok pakaian di lingkungan tempat tinggalnya, biaya visum di
rumah sakit menjadi permasalahan keluarga.
"Selama ini, adik saya, Johanes, yang bantu ibu cari uang. Siang sampai malam adik saya ngamen di
jalanan," kata dia.
Lukas mengaku sudah membuat pernyataan
di Polsek Duren Sawit terkait kasus tersebut.