WahanaNews.co | Daendels Kaluas, eorang pendeta dari Gereja Pantekosta di Indonesia (GPdI) diduga dianiaya oleh sesama pendeta dan juga sekelompok orang tak kenal di salah satu hotel bilangan Jakarta Pusat.
Pemicu awal keributan karena korban sebelumnya menggelar aksi unjuk rasa yang berujung penganiayaan yang terjadi pada 10 April 2023 lalu. Akibat penganiayaan itu korban mengalami luka lebam pada bagian mata kirinya.
Baca Juga:
Mengabdi 45 Tahun sebagai Pendeta, Pria Asal Australia Ini Putuskan Masuk Islam
Kepada awak media yang menemuinya, mekansir dari VIVA, Minggu (16/4/2023) Kaluas mengatakan saat kejadian tepatnya pukul 23.30 WIB, di mana saat kejadian dirinya bersama seorang temannya datang ke hotel tersebut dengan maksud ingin bertemu dengan petinggi gereja, tempat dirinya ibadah.
Sebelumnya pada 28 Maret 2023, Kaluas bersama beberapa orang sempat menggelar aspirasi damai di depan kantor Majelis Pusat GPdI yang ada di kawasan Sunter Podomoro, Jakarta Utara.
Aksi unjuk rasa yang dilakukan yakni terkait penolakan kebijakan yang diambil oleh Majelis Pusat GPdI, sebab menurutnya kebijakan tersebut tidak sesuai seperti adanya pemalsuan AD/ART.
Baca Juga:
Minggu Perpisahan: Pendeta Ronal Sihombing Ucap Selamat Tinggal kepada Jemaat HKI Hariara Silaban
"Jadi disembari itu kami ingin tau menanyakan apa keputusan berkaitan dengan adanya aksi unjuk rasa kami, tuntuan yang sudah kami sampaikan. Tetapi waktu kami berjalan tiba-tiba mobil kami dihalangi oleh sekelompok orang yang menamakan relawan ketum," ijar Kaluas di kawasan Jakarta Pusat, Sabtu 15 April 2023.
Kaluas mengatakan belasan orang yang menghadang mobilnya yang tengah melintas, korban saat itu berada di dalam mobil bersama seorang tekannya awalnya tak menggubris orang-orang yang menghadang itu.
"Tiba-tiba datang lagi satu orang langsung kerah baju saya sampai putus kancingnya. Saya ditarik setelah itu terlepas, dan setelah itu ada pukulan dari belakang saya gak tau siapa yang pukul, akhirnya saya putar liat gak tau siapa lagi," ujarnya.