Menurut Haniva, posisi dan arah lilitan lakban dapat menjadi petunjuk penting. “Kalau ujung lakban dimulai dari mulut, ada kemungkinan korban dibungkam. Kalau terakhir di hidung, ada kemungkinan bunuh diri,” jelasnya.
Meski begitu ia menegaskan enggan berspekulasi sebelum bukti forensik lengkap.
Baca Juga:
Tudingan Ijazah Jokowi Palsu Dibantah, Polisi: Itu Framing dan Kebohongan
Haniva menambahkan, jika korban bunuh diri seharusnya terlihat reaksi refleks, kasur atau pakaian berantakan akibat tubuh menahan napas.
“Ketika manusia bunuh diri, naluri bertahan hidup akan memicu refleks motorik,” ujarnya.
Ponsel Korban Dinilai Krusial
Baca Juga:
Ini Kalimat Terakhir Arya Daru Sebelum Ditemukan Tewas Terlilit Lakban di Kos
Selain analisis fisik, ponsel ADP kini jadi fokus penyidik.
“Ponsel itu benda paling dekat dengan korban. Kalau semua datanya terhapus, itu patut dicurigai. Artinya ada kemungkinan intervensi pihak lain. Dan kalau hal itu terjadi, ini bisa merupakan rekayasa,” papar Haniva.
Dalam kasus bunuh diri, korban umumnya meninggalkan pesan tertulis atau digital.