WAHANANEWS.CO, Jakarta - Terungkap bahwa diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Arya Daru Pangayunan sempat curhat kepada Vara mengenai kondisi psikologisnya, Kamis (4/9/2025), namun curhatan tersebut tidak pernah diceritakan kepada istrinya, Meta Ayu Puspitantri.
Penyebab kematian Daru hingga kini masih menjadi perdebatan, karena keluarga tidak sepenuhnya percaya pada hasil penyelidikan polisi yang menyimpulkan tak ada unsur pidana.
Baca Juga:
Misteri Malam Terakhir ADP: Istri Putus Asa 7 Kali Hubungi Polsek Menteng
Penasihat Hukum Keluarga Arya Daru, Dwi Librianto, menilai aneh hasil penelitian Asosiasi Psikologi Forensik (Apsifor) yang menyatakan Daru mengalami burnout di akhir hidupnya.
Burnout adalah kondisi kelelahan fisik, emosional, dan mental akibat stres berkepanjangan, terutama terkait pekerjaan, dan menurut WHO fenomena ini berhubungan dengan pekerjaan, bukan gangguan medis, meski dampaknya bisa serius bagi kesehatan.
"Psikologi Forensik kenapa begitu cepat menyimpulkan bahwa dia burnout," ujar Dwi saat diwawancara, menegaskan keraguannya terhadap kesimpulan tersebut.
Baca Juga:
Pasutri di Pemalang Ditemukan Tewas Misterius di Atas Tumpukan Batu
Kesaksian sopir taksi menyebutkan Daru sempat beberapa kali mengubah tujuan perjalanan dari Mal Grand Indonesia, Jalan M. H. Thamrin, Jakarta Pusat pada Senin (7/7/2025), awalnya menuju Bandara Soekarno-Hatta lalu berubah ke Gedung Kemenlu di Jalan Pejambon.
Menurut Dwi, perubahan rute ini menunjukkan kepanikan yang dialami Daru, yang menurutnya bukan indikasi langsung burnout.
"Sejak di GI dia khawatir, bayangkan dia mau ke bandara tiba-tiba berubah arah, apa bukan karena ketakutannya? Apa orang ketakutan itu bisa langsung burnout? Rasanya bukan," jelas Dwi.