Sekitar pukul 16.30 WIB, EW dan seorang pelaku lain menyergap korban di area parkir supermarket dan memaksa Ilham masuk ke mobil Avanza putih.
“Pada saat kejadian tersebut, Kopda F berada di lokasi parkir, namun tidak ada di satu kendaraan yang sama,” tambah Donny.
Baca Juga:
Keluarga Korban Terpukul, Kasus Penculikan Kacab BRI Libatkan Oknum TNI
Setelah penculikan, Kopda FH menghubungi JP untuk menanyakan tim yang akan menjemput Ilham dan sempat mengancam JP jika tim tidak datang, korban akan diturunkan.
“Kemudian saudara EW (Eras) mengirimkan share location kepada Kopda F dan meneruskannya kepada JP, sehingga mereka bertemu di bawah flyover daerah Kemayoran,” ucap Donny.
Pukul 19.45 WIB di Kemayoran, korban dipindahkan ke Toyota Fortuner hitam yang ditumpangi Serka N, JP, dan MU, dan dalam perjalanan Ilham yang terikat lakban sempat melakukan perlawanan.
“Pada saat itu Serka N ikut memegangi korban, menahan dada korban agar tidak berontak,” kata Donny.
Baca Juga:
Pakar Sebut Kematian Kacab Bank BUMN Mengandung Unsur Kejahatan Mengerikan
Namun tim penjemput yang dijanjikan tidak datang, dan karena korban terus melawan serta kondisinya melemah, mobil Fortuner berhenti di area persawahan Bekasi, di mana Ilham diturunkan dan ditinggalkan.
Motif penculikan dijelaskan Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra sebagai upaya memindahkan dana dari rekening dormant ke rekening penampungan atas nama pelaku Candy alias Ken, yang memerlukan otorisasi KCP sehingga Ilham dijadikan target.
“Namun setelah satu bulan, mereka tidak menemukan KCP. Hingga akhirnya, kartu nama korban diberikan ke Dwi Hartono untuk ditelusuri,” kata Wira.