WahanaNews.co, Jakarta - Siswa SMP Negeri 1 STM Hilir, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Rindu Syahputra Sinaga (14) diduga tewas usai dihukum gurunya squat jump hingga 100 kali. Ibu korban, Yuliana Padang menjelaskan kronologi hukuman yang membuat anaknya demam hingga dilarikan ke rumah sakit.
Ia mengatakan korban dihukum squat jump oleh gurunya, Kamis (19/9). Sepulang dari sekolah, korban mengeluhkan kakinya sakit. Besok harinya, korban mengalami demam.
Baca Juga:
Dua Teman Korban Siswa SMKN Semarang yang Tewas Ditembak Polisi Masih Trauma
"Hari Kamis di hukum guru, dia (korban) mengeluh kakinya sakit. Hari Jumat dia demam panas tinggi, baru hari Sabtu dia nggak sekolah lagi karena kesakitan," kata Yuliana mengutip detikcom, Sabtu (28/9).
Ibu korban pun membawa korban ke klinik. Selain mengalami demam, kaki korban juga bengkak. Kemudian, pada Selasa (24/9), Yuliana mendatangi sekolah korban untuk memberitahu bahwa korban tidak dapat masuk sekolah karena sedang sakit bahkan kondisinya semakin parah.
Yuliana juga membawa anaknya kembali ke klinik terdekat namun pihak klinik merujuk korban ke RSU Sembiring Deli Tua. Pada Kamis (26/9) pagi, korban dinyatakan meninggal dunia.
Baca Juga:
Diduga Siswi Disabilitas Dilecehkan Guru SLB, Keluarga Lapor Polisi
"Hari Rabu anak saya drop, saya bawa ke klinik lagi. Klinik merujuk ke RS Sembiring, hari Kamis pagi setengah 7 kurang, anak saya sudah tidak ada lagi, meninggal dunia," ujarnya.
Yuliana bercerita, anaknya sempat mengaku padanya bahwa dia dihukum guru agamanya untuk squat jump sebanyak 100 kali. Hukuman itu diterimanya karena tidak dapat menghapal materi yang diberikan guru.
"Dihukum squat jump, 100 kali anak saya cakap (ungkapkan). Gara-gara dibilang anak saya disuruh menghapal Alkitab, dia tidak hapal, jadi itu dikasih hukumannya," sebutnya.