WAHANANEWS.CO - Herlambang (23), pemuda asal Sindutan, Temon, Kulon Progo, DIY, mengungkap pengalaman dramatisnya lolos dari jerat sindikat penipuan di Kamboja setelah dijanjikan pekerjaan sebagai penjaga toko di Thailand namun justru dipaksa bekerja sebagai scammer yang menargetkan warga Indonesia, sebagaimana ia ceritakan saat ditemui di kompleks Pemkab Kulon Progo pada Senin (17/11/2025).
Ia menuturkan bahwa dirinya mendaftar pekerjaan luar negeri pada akhir Agustus 2024 dengan tawaran awal sebagai operator pabrik di Taiwan yang kemudian berubah menjadi penjaga toko di Thailand dengan biaya keberangkatan sebesar Rp 25 juta.
Baca Juga:
Tujuh PMI Sumut Tewas di Kamboja, BP3MI Ungkap Jejak Kelam Penipuan Online
"Kalau untuk bulannya (waktu keberangkatan) itu akhir Agustus 2024, terus seminggu kemudian atau sekitar tanggal 3 (September), sudah sampai di Kamboja," kata Herlambang.
Keberangkatan yang berjalan sangat cepat dan penggunaan paspor kunjungan alih-alih visa kerja menjadi indikasi kuat bahwa ia telah menjadi korban penipuan sejak awal sebelum akhirnya dipaksa melakukan aksi penipuan daring di Kamboja.
"Kalau untuk perlakuan itu paling disetrum sama dipukul, itu tergantung kita melakukan kesalahannya, tapi kalau untuk minimal satu kesalahan itu 10 kali (hukuman)," ungkapnya.
Baca Juga:
Gadis 14 Tahun Hilang di Bogor Diduga Jadi Korban TPPO, Polisi Amankan Seorang Pria
Meski mengaku belum pernah mengalami penyetruman, ia menuturkan kerap dipukul dua hingga tiga kali dalam seminggu dan kondisi serupa juga dialami oleh WNI lain yang bekerja di lokasi tersebut.
"Kalau saya belum sampai kena itu (disetrum), hanya memang dipukul, bisa dua sampai tiga kali, dan itu juga dialami temen-temen yang lain," terangnya.
[Redaktur: Rinrin Khaltarina]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.