Tapi imbauan petugas Polsek Kaliwates tersebut tidak digubris. Seorang pesilat kemudian melakukan provokasi dengan menyebut ada salah satu rekannya yang diamankan polisi.
Para pesilat itu kemudian tersulut emosi dan mulai melakukan penyerangan terhadap polisi dengan cara melempari mobil petugas menggunakan bebatuan.
Baca Juga:
Polisi di Jember Dikeroyok Pesilat PSHT, Polisi Duga Pelaku 15 Orang
"Terjadi provokasi yang dilakukan oleh tersangka KNH ini kita sampaikan oknum dari PSHT yang mengatakan bahwa salah satu anggota telah diamankan petugas sehingga masa oknum dari PSHT langsung melakukan pelemparan terhadap mobil patroli petugas," ucapnya.
Kericuhan pun tidak terhindarkan. Mobil patroli tersebut terpaksa mundur meninggalkan lokasi untuk menghindari kerusuhan. Namun, satu anggota polsek yang tertinggal di lokasi dikeroyok oleh pesilat.
Imam menyebut, anggota bernama Aipda Parmanto mengalami pukulan dan tendangan di bagian wajah hingga tulang hidungnya patah. Akibat kejadian itu, korban masih dirawat di RS Umum Kaliwates hingga kini.
Baca Juga:
Selamat! Tim Pencak Silat Indonesia Raih 4 Emas dan Satu Perak di AUG 2024
"Korban mengalami luka-luka dan patah tulang hidungnya. Sampai hari ini masih dirawat di Rumah Sakit Umum Kaliwates. Dan masih tahap observasi dokter," imbuhnya.
Selain menangkap para tersangka polisi juga mengamankan batang bukti berupa satu unit mobil dinas Polri yang rusak, sepeda motor 10 unit dan 14 unit HP dari para pelaku, bendera kuning berlogo PSHT, dan pakaian pesilat para pelaku.
Di sisi lain, Moerdjoko Ketua Umum PSHT menyampaikan permohonan maaf kepada pihak kepolisian dan masyarakat luas atas kejadian di Kabupaten Jember tersebut.