"Dan memang yang bersangkutan ini merupakan aktornya yang mempunyai mobilitas yang tinggi. Dan dia suka berganti-ganti pasangan (komplotan) melakukan aksi curanmor. Tiga pelaku sudah kami amankan. Dari pengakuan mereka, mereka diajak oleh pelaku inisial Y," lanjutnya.
Dari keterangan pelaku lainnya, Y bisa beraksi melakukan pencurian hingga empat kendaraan dalam sepekan. Motor-motor curian itu kemudian dibawanya ke Bangkalan, Madura, untuk dijual.
Baca Juga:
Oknum Polisi di Pacitan Dipecat Tak Hormat Usai Diduga Perkosa Tahanan Wanita
"Yang bersangkutan ini, dari pengakuan para teman-temannya yang berhasil kami amankan ini seminggu bisa empat kali. Jadi dia menjual, menurut teman-temannya, hasil dari TKP Surabaya, Gresik, bahkan Jombang juga pernah. Dan langsung dilempar ke wilayah Bangkalan," terangnya.
Jumhur mengungkapkan, dalam menjalankan aksinya, Y juga tak segan melukai korban dengan senjata tajam. Ia juga kerap melakukan penjambretan.
"Menurut teman-teman (Polres) Bangkalan, sering menggunakan sajam di Bangkalan. Tidak hanya curanmor ya. Jadi teman-teman dari resmob Bangkalan dia 365 juga, jambret atau pemerasan tas juga," katanya.
Baca Juga:
Buntut Dugaan Perkosa Tahanan, Anggota Polres Pacitan Dinonaktifkan
Y sudah berkali-kali hendak ditangkap. Namun dia selalu berhasil melarikan diri dari pengejaran. Hingga kini akhirnya, nyawa 'raja begal dan curanmor' itu dihabisi oleh tembakan polisi.
"Beberapa kali rumahnya digerebek dan dia berhasil melarikan diri. Begitu pun di jalan. Saat ditangkap dia, berhasil melarikan diri," imbuhnya,
Saat ini, Jumhur mengatakan, polisi masih melakukan pencarian terhadap delapan orang yang termasuk dalam komplotan Y. Seluruhnya juga sudah masuk dalam DPO.