WAHANANEWS.CO, Jakarta - Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Selatan, Rizki Ernadi Wimanda, mencurigai bahwa barang bukti berupa surat berharga negara (SBN) senilai Rp700 triliun dan sertifikat deposito berjangka senilai Rp45 triliun, yang ditemukan dalam kasus uang palsu di kampus UIN Alauddin Makassar, Sulsel, diduga palsu.
"Untuk sementara, saya curiga SBN dan deposito ini palsu," ujar Rizki kepada wartawan, dikutip Minggu (29/12/2024).
Baca Juga:
Sindikat Uang Palsu Banten-Jabar Ditangkap Polisi, Rp186 Juta Disita
Kecurigaan tersebut muncul karena pejabat yang bertanda tangan pada sertifikat deposito senilai Rp45 triliun bukanlah pejabat yang sebenarnya.
"Yang tanda tangan di deposito itu saya tahu, kepala departemen pengedaran uang, tapi bukan dia, dan namanya juga dipalsukan," ungkap Rizki.
Meski begitu, Rizki menegaskan bahwa pemeriksaan mendalam terhadap barang bukti SBN dan sertifikat deposito tersebut tetap akan dilakukan di laboratorium. "Pemeriksaan di lab akan tetap dilakukan," katanya.
Baca Juga:
Pria di Cileungsi Babak Belur Dihajar Warga usai Edarkan Uang Palsu
Ia juga menyoroti bahwa peredaran uang palsu seperti ini ibarat fenomena gunung es, sangat berbahaya, dan berpotensi merugikan masyarakat.
Oleh karena itu, Rizki mengimbau masyarakat untuk lebih waspada dan mengenali ciri-ciri uang rupiah.
"Kenali uang rupiah dengan metode 3D: diraba, diterawang, dan dilihat. Jika mencurigai uang palsu, segera laporkan ke kantor kami," imbaunya.