Berdasarkan laporan yang ditujukan kepada Asintel Kasdam IX/Udayana, aksi penganiayaan dipicu oleh dugaan penyimpangan seksual (LGBT) yang dilakukan oleh Prada Lucky dan Prada Ricard Junimton Bulan, yang memicu pemeriksaan internal oleh Staf Intel Batalion pada Minggu (27/7/2025) malam.
Keesokan paginya, Prada Lucky sempat kabur saat izin ke kamar mandi namun ditemukan kembali di rumah ibu asuhnya, Ibu Iren, sebelum dibawa ke markas dan menjalani pemeriksaan yang disertai aksi pemukulan bergantian oleh para seniornya.
Baca Juga:
Perwira Danton Jadi Tersangka Kasus Kematian Prada Lucky, TNI AD Pastikan Proses Hukum Jalan Terus
Pada Rabu (30/7/2025) dini hari, empat prajurit kembali mendatangi sel tahanan dan memukul Prada Lucky bersama Prada Ricard menggunakan tangan kosong, yang membuat kondisi korban semakin memburuk.
Sabtu (2/8/2025) pagi, Prada Lucky mengalami muntah-muntah dan hemoglobin rendah sehingga dirujuk ke RSUD Aeramo, sementara Prada Ricard diizinkan kembali setelah diperiksa di puskesmas.
Minggu (3/8/2025), kondisi Prada Lucky sempat membaik, bahkan pada Senin malam ia masih sempat bercengkrama dengan Ibu Iren yang menjenguknya, namun beberapa jam kemudian kondisinya menurun drastis hingga harus dipindahkan ke ICU dan dipasangi ventilator pada Selasa dini hari.
Baca Juga:
Perwira TNI Jadi Tersangka Tewasnya Prada Lucky, Kadispenad: Sengaja Izinkan Kekerasan
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.