WahanaNews.co, Luwu Timur – Santri Pondok Pesantren (Ponpes) Al Mujahidin, Desa Mantadulu, Kecamatan Angkona, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan (Sulsel), inisial FS dipukuli hingga babak belur oleh temannya bernama ZA (17).
Kasi Humas Polres Luwu Timur, Bripka Muh. Taufik mengatakan, penganiayaan itu dilakukan pelaku saat tengah berada di dalam masjid pondok pesantren Al Mujahidin. Aksi penganiayaan itu sempat viral di media sosial (Medsos) hingga anggota kepolisian mengecek ke lokasi.
Baca Juga:
Polisi Ungkap Pembunuhan Sadis di Penjaringan, Kepala Korban Dibuang ke Sela Tembok
"Benar, lokasinya di masjid pesantren (Al-Mujahidin). Videonya sempat viral dan anggota Bhabinkamtibmas langsung terjun ke lokasi mengecek," kata Taufik saat dimintai konfirmasi, Senin (5/2/2024) mengutip VIVA.
Dia menjelaskan, penganiayaan itu bermula saat pelaku mendatangi korban yang tengah istirahat berbaring di dalam masjid.
Di situ, pelaku tiba-tiba menganiaya dengan cara menghantam pelaku lalu menginjak-injak berulang kali hingga korban babak belur.
Baca Juga:
Kasus Ronald Tannur, MA Bentuk Tim Pemeriksa Mengklarifikasi Majelis Kasasi
"Korban dianiaya dengan dipukuli lalu diinjak berulang kali. Korban mengalami luka bengkak pada bagian pipi, memar pada bagian kelopak mata sebelah kiri, dan luka-luka pada tubuh lainnya," beber Taufik.
Taufik menyebut bahwa pelaku yang sudah diamankan dan mengaku nekat menganiaya temannya sendiri lantaran kesal kepada korban usai karena ‘dicerita belakang’.
Dia juga mengaku sebelum menganiaya korban sempat meminta rekan lainnya untuk merekam aksi tersebut. Dari situ aksi penganiayaan pelaku terhadap rekannya langsung viral di media sosial.
"Dari hasil pemeriksaan sementara, pelaku mengaku kalau dia kerap dicerita belakang oleh korban,” ungkapnya.
Saat ini, pelaku masih menjalani pemeriksaan di Mapolres Luwu Timur untuk diproses lebih lanjut.
[Redaktur: Alpredo Gultom]