WahanaNews.co | PT Jasa Marga (Persero) Tbk melaporkan, sebanyak 1,7 kendaraan roda empat (mobil) telah meninggalkan Jakarta pada musim mudik lebaran 2022, naik 18,6% dibanding tahun lalu.
Kendaraan tersebut meninggalkan Jakarta melalui tiga arah yakni, melalui jalur Timur (Trans Jawa dan Bandung), Barat (Merak) dan Selatan (Puncak).
Baca Juga:
Arus Mudik 2024, PLN Klaim Transaksi di SPKLU Naik Lima Kali Lipat
Corporate Communication and Community Development Group Head Jasa Marga, Dwimawan Heru mengatakan, jumlah tersebut menjadi rekor lalu lintas mudik tertinggi yang menuju Trans Jawa dan Bandung; Merak; serta Puncak. Jumlah tersebut, sambungnya, naik 9,5% jika dibandingkan dengan lebaran 2019 lalu, sebelum pandemi.
"Sedangkan, jika dibandingkan dengan lalu lintas normal pada periode November 2021 yang merupakan lalu lintas tertinggi saat pandemi, 1,7 juta kendaraan yang melintas di periode mudik tahun ini naik 18,6%," ujar Heru melalui keterangan resminya, Selasa (3/5/2022).
Sebelumnya, Jasa Marga juga mencatat rekor lalu lintas tertinggi menuju arah timur yang melewati Gerbang Tol (GT) Cikampek Utama Jalan Tol Jakarta-Cikampek pada musim lebaran tahun ini. Arus lalu lintas yang meninggalkan Jakarta tersebut tercatat mulai dari H-10 hingga H-1 Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah.
Baca Juga:
Arus Mudik 2024, PLN Klaim Transaksi di SPKLU Naik Lima Kali Lipat
Lebih lanjut, kata Heru, jika dilihat dari sisi distribusi lalu lintas, tujuan yang menjadi favorit pemudik juga masih menuju arah timur via Jalan Tol Trans Jawa. Di mana, Tol Trans Jawa memegang 53,8% dari total pemudik yang meninggalkan Jakarta. Sedangkan 27,6% menuju arah Merak dan 18,7% menuju arah Puncak.
Melihat tingginya lalu lintas mudik pada lebaran tahun ini, Heru mengimbau masyarakat yang saat ini tengah berada di kampung halaman untuk mengatur waktu perjalanan kembali ke Jabotabek.
Heru berharap pemudik tidak kembali ke Jakarta mendekati masa habis libur lebaran. Hal itu berpotensi terjadinya penumpukan kendaraan.
"Periode arus balik sendiri memiliki jumlah hari yang cukup pendek jika dibandingkan dengan arus mudik. Jika semua orang merencanakan pulang di akhir libur panjang, seperti tanggal 6, 7 dan 8 Mei 2022, maka peningkatan lalu lintas serentak secara bersama-sama ini harus diantisipasi oleh pengguna jalan," tandasnya. [qnt]