WahanaNews.co | Tim Detasemen Khusus
(Densus) 88 Polri menjemput 26 tersangka teroris jaringan Jamaah Anshurat Daulah (JAD) dari Makassar dan Gorontalo yang tiba di Bandar Udara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Tangerang, Kamis (4/2/2021) siang, sekitar pukul 13.55 WIB.
Selanjutnya, semua tersangka teroris itu akan
ditempatkan di Rutan Mako Brimob, Cikeas.
Baca Juga:
Pasutri di Jakbar Tinggalkan Jenazah Anak di RS Gegara Tak Punya Uang Jadi Tersangka
Kepala Biro Penerangan Masyarakat
Mabes Polri, Brigadir Jenderal Rusdi Hartono,
menjelaskan, puluhan terduga teroris itu terbagi atas 7 orang dari Gorontalo
dan 19 orang dari Makassar.
"Untuk yang Gorontalo, kelompok
ini dikenal dengan ikhwan Pakuato, atau
merupakan kelompok JAD terafiliasi ISIS," ucap Rusdi, Kamis (4/2/2021).
Kelompok Gorontalo ini, kata Rusdi,
memiliki kemampuan merakit bom dan tengah merencanakan penyerangan ke markas
komando Polri, rumah dinas Polri, dan rumah pejabat.
Baca Juga:
Usai Diperiksa KPK Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto Tak Ditahan
Mereka juga telah melakukan berbagai latihan fisik, seperti memanah, bela
diri, melempar pisau, dan menembak dengan senapan angin, untuk menjalankan rencananya merampok sejumlah toko di sekitar Gorontalo.
Sementara untuk 19 orang yang dari Makassar,
mereka juga merupakan anggota kelompok JAD yang terafiliasi ISIS.
"Kelompok ini memiliki rencana
melakukan kegiatan bom bunuh diri. Salah satu orang yang terlibat adalah
keluarga pelaku teror terhadap gereja di Filipina
pada 2019 lalu. Nah, anaknya ini yang tertangkap," ucap Rusdi.
Lebih lanjut, Rusdi
menyatakan, ke-19 tersangka teroris jaringan JAD ini tercatat juga sebagai anggota aktif Front Pembela Islam (FPI) Makassar.
"Mereka sangat aktif dalam
kegiataan FPI di Makassar," kata Rusdi. [dhn]