WahanaNews.co, Jakarta - Politikus PDI-Perjuangan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menilai Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara mestinya memanfaatkan lahan yang sudah ada.
Ahok mulanya menjelaskan pernah diajak ngobrol Jokowi soal pencalonannya sebagai pimpinan ibu kota baru itu.
Baca Juga:
Ingatkan Masyarakat, Ahok: Jangan Pilih Penipu, Dulu Janji DP Rumah 0 Persen
"Jujur aja, waktu IKN mau dibentuk, Pak Jokowi sudah panggil saya, tanyakan. Saya salah satu calon kepala [otorita] IKN, saat itu ya," kata dia, dalam salah satu acara dialog di Jakarta Selatan, Kamis (8/2/2024).
Ia mengatakan saat itu dirinya memberi masukan kepada Jokowi pemindahan ibu kota harus dilandasi dengan undang-undang.
"Saya bilang [ke Jokowi], 'Pak, kalau mau investor masuk, langkah pertama harus ada UU IKN. Baru orang mau percaya," ujar Ahok.
Baca Juga:
Habib Rizieq Shihab Singgung Nama Ahok dalam Istighosah Kubro PA 212
Usul kedua yang disampaikannya adalah lokasi ibu kota baru adalah di Kalimantan Tengah agar sesuai dengan cita-cita Presiden Soekarno.
"Kalau mau berdasarkan historis, sejarah, bicara Trisakti nih, bicara nawacita nih, harusnya IKN itu ada di Kalteng. Sesuai Bung Karno. Kenapa di Kalteng? karena Kalteng tidak usah bebasin lahan," ujar Ahok.
Selain gampang soal lahan, Ahok menilai lokasi di Kalimantan Tengah bakal mudah menjangkau seluruh Pulau Kalimantan. Namun, jika Jokowi memang ingin ibu kota di Kalimantan Timur, ia mengusulkan Balikpapan.