Airlangga juga meminta para kiai, habib, dan ulama mendukung
kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat. Menurut Airlangga,
kebijakan tersebut semata-mata upaya pemerintah menekan lonjakan penyebaran
virus corona (Covid-19) di Indonesia.
"Pemerintah meminta agar PPKM ini terus didorong oleh
para kiai, habib, ulama, dan kuncinya tentu kedisiplinan masyarakat menggunakan
masker, jaga jarak, cuci tangan. Ini prokes kesehatan menekan mobilitas
masyarakat di luar rumah," kata Airlangga.
Baca Juga:
Dinas Kesehatan Yogyakarta Targetkan 30.702 Anak Terima Imunisasi Polio pada PIN 2024
Secara khusus, Airlangga juga menyampaikan bahwa para ulama,
Habib dan Kiai juga membantu menjelaskan bahwa anjuran pemerintah di zona merah
perayaan Iduladha baik ditiadakan.
Mantan Menteri Perindustrian itu juga Sesuai ketentuan dari
Menteri Agama, Airlangga menjelaskan bahwa Salat Iduladha di zona merah
dilakukan di rumah masing-masing dan pemotongan hewan dilakukan di rumah
pemotongan hewan.
"Semata-mata untuk mengurangi kerumunan, kalau RPH
penuh sebaiknya pemotongan di tempat terbuka. Hanya petugas dan panitia korban
dengan protokol ketat harus dihindari, pembagian sebaiknya diantar ke rumah
warga langsung," jelas Airlangga. [dhn]
Baca Juga:
Pemkab Batang, Massifkan Pencegahan Kasus Flu Singapura (HFMD)
Airlangga juga menghaturkan terima kasih kepada para habib,
ulama dan kiai karena telah meluangkan waktu mendoakan agara Indonesia segera
terbebas dari pandemi Covid-19. Ia mengakui, bahwa acara doa bersama seperti
Majelis AH sangat bermanfaat bagi seluruh masyarakat.
"Semoga masyarakat Indonesia dilindungi dan dihindarkan
dari penyakit. Masyarakat dan pemerintah menjadi negara yang baldatun
thoyyibatun ghofur," ujar Airlangga.
"Semoga saya dianugerahi kesehatan, maghfiroh, hidayah
dalam menjalan tugas, demi menciptakan kesejahteraan masyarakat," demikian
permintaan Airlangga kepada para jamaah Majelis AH. [dhn]