Kemudian, yang
kedua, adalah peristiwa Gerakan 30 September 1965, atau yang dikenal dengan
peristiwa G30S/PKI.
"Tahun 1995, Ibu Megawati diundang Kongres Amerika.
Di situ dibuka semua rahasia intelijen yang sudah lewat 30 tahun. Disampaikan
oleh Kongres Amerika, bahwa ada dua kegagalan operasi CIA di internasional.
Satu, Peristiwa Teluk Babi di Kuba, Havana. Yang kedua adalah peristiwa G30S. Itu dibuka. Itu permainan yang selalu
ada," ujar Hendropriyono.
Baca Juga:
Hendropriyono Tegur dan Ancam Deddy Corbuzier, Singgung Tentang Norma Moral
Peristiwa yang didalangi oleh Partai
Komunis Indonesia (PKI), disebut Hendropriyono, tak lepas
dari keterlibatan CIA.
Isu "Dewan Jenderal" yang
pada akhirnya membuat enam Perwira Tinggi (Pati) dan satu Perwira Pertama
(Pama) TNI Angkatan Darat terbunuh, adalah buah tangan CIA.
Mantan Panglima Komando Daerah Militer
(Pangdam) Jayakarta/Jaya itu juga menyebut, keinginan AS sebenarnya tidak untuk
menggulingkan Ir Soekarno sebagai Presiden pertama RI.
Baca Juga:
Hukum Mati dan Kebiri Adalah Amoral
Akan tetapi, operasi itu dilakukan
untuk menghabisi PKI yang berideologi komunis.
Perlu diketahui, saat itu AS yang
berhaluan liberal kapitalis tengah terlibat Perang Dingin dengan Uni Soviet
yang berideologi komunis.
Oleh sebab itu, CIA pun beroperasi di
Indonesia untuk menghabisi ideologi itu.