Namun ia juga menegaskan tak ingin terburu-buru mengambil keputusan yang reaksioner. Ia memilih menganalisis terlebih dahulu dampak dari tindakan yang akan ia ambil.
"Ya nanti saya mau kajilah apa yang harus saya lakukan terhadap ancaman-ancaman seperti ini, apakah harus lapor atau tidak dilaporkan, nanti saya lihat, saya pelajari dulu untung dan ruginya langkah-langkah yang saya lakukan," ungkapnya.
Baca Juga:
Dedi Mulyadi Tanggapi Ancaman Pembunuhan di Kolom Komentar YouTube
Soal pengamanan, Dedi merasa perlindungan yang ia terima saat ini sudah cukup dan tidak merasa perlu adanya tambahan pengawalan.
Sementara itu, pihak Kepolisian Daerah Jawa Barat menyatakan kesiapannya untuk memantau dan menindaklanjuti kasus tersebut, meskipun hingga kini belum ada laporan resmi yang masuk dari pihak Dedi.
Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Hendra Rochmawan, mengatakan bahwa mereka sudah menjalin komunikasi dan koordinasi dengan tim dari Dedi Mulyadi. Langkah pemantauan telah dilakukan oleh Direktorat Siber Polda Jabar.
Baca Juga:
Satpol PP Masih Tunggu SE Wali Kota Terapkan Instruksi Gubernur Jabar Soal Penertiban Sumbangan Masjid
"Belum ada laporan resmi demikian juga dari khusus beliau. Polda Jabar (melalui) Dir Cyber telah koordinasi dan monitoring ancaman tersebut," kata Hendra saat dikonfirmasi pada Rabu (23/4/2025).
Insiden ini menambah daftar panjang tantangan yang dihadapi Dedi Mulyadi selama kariernya di dunia politik, sekaligus memperlihatkan bahwa langkah perubahan yang diambil oleh seorang pemimpin tak jarang dibarengi risiko keamanan pribadi yang nyata.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.