WAHANANEWS.CO, Bandung - Kebijakan larangan study tour yang dikeluarkan oleh Gubernur Jawa Barat, Kang Dedi Mulyadi (KDM), menuai reaksi keras dari asosiasi biro perjalanan wisata.
Mereka mengingatkan bahwa keputusan ini berpotensi menghancurkan sektor pariwisata di Jawa Barat dan berdampak luas pada ekosistem industri wisata.
Baca Juga:
Satpol PP Masih Tunggu SE Wali Kota Terapkan Instruksi Gubernur Jabar Soal Penertiban Sumbangan Masjid
Ketua Gabungan Tour and Travel (GATTRA) Pemalang, Hadi Sucipto, menilai kebijakan ini akan membawa dampak negatif dalam jangka panjang.
Ia menekankan bahwa Bandung merupakan destinasi wisata terbesar kedua setelah Yogyakarta. Jika aliran kunjungan wisatawan dari daerah lain terganggu, maka jumlah wisatawan, terutama dari segmen study tour, akan menurun drastis.
"Cepat atau lambat, kebijakan ini akan merusak industri pariwisata di Jawa Barat," ujar Hadi Sucipto.
Baca Juga:
Wisuda TK-SMP Dianggap Tak Relevan, Gubernur Jabar Minta Dihapus
Ia mendesak pemerintah untuk membuat regulasi yang lebih adil dan mempertimbangkan dampaknya secara menyeluruh.
Menurutnya, sektor pariwisata memiliki peran besar dalam mendukung perekonomian, baik melalui pajak maupun perputaran uang di berbagai industri terkait.
"Pariwisata adalah salah satu penyumbang pendapatan terbesar bagi negara. Karena itu, pemerintah harus bijak dalam membuat kebijakan agar tidak merugikan banyak pihak," tegasnya.