Tembakan ke Tribun
Andika, Eko, Chandra, Fahryanto, dan Dipo satu suara, mengungkapkan penyebab tragedi ini adalah tembakan gas air mata polisi ke tribun.
Baca Juga:
Komnas HAM: Aremania Berhambur ke Lapangan Ingin Pelukan dengan Pemain
Eko mengatakan,"Kalau chaos itu karena gas air mata penyebabnya. Konflik polisi dan suporter itu wajar, tapi gas air mata yang tidak wajar. Semoga ini bisa diusut tuntas, kasihan keluarga korban yang ditinggalkan."
Chandra mengatakan,"Gas air mata pemicu utamanya. Kenapa harus ditembak ke tribun yang tidak bersalah. Gara-gara itu korban jiwa berjatuhan."
Fahryanto menambahkan,"Pemicunya pas ditembak gas air mata ke tribun. Ada ibu-ibu, anak-anak, termasuk orang dewasa, mau keluar tidak bisa, pintu ada yang ditutup, dan yang dibuka pintunya kecil berdesak-desakan," katanya.
Baca Juga:
Tragedi Kanjuruhan, Polisi di Malang Sujud Massal Minta Maaf
“Gara-gara gas air mata semua jadi kacau, banyak korban diinjak-injak, sesak nafas. Ini harus diusut tuntas, menurut saya yang bertanggung jawab polisi," sebut Andika.
“Orang yang di tribun tidak ikut rusuh, anarkis, kenapa tembakan gas air mata menuju ke situ? Kenapa tidak mengusir yang di bawah saja?" tambah Dipo.