WAHANANEWS.CO, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto melontarkan peringatan keras soal darurat sampah nasional yang kini mengancam wilayah-wilayah padat penduduk, terutama di sekitar TPST Bantar Gebang, dan menyebut kondisi tersebut sudah tidak bisa ditunda penanganannya lagi karena volume sampah yang mencapai puluhan juta ton berpotensi menimbulkan bencana lingkungan dan sosial.
Pada Senin (20/10/2025) di Istana Negara, Jakarta, Prabowo menyampaikan hal ini dalam Sidang Kabinet Paripurna yang membahas evaluasi satu tahun kinerja pemerintahannya.
Baca Juga:
Versi IndoStrategi: 1 Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran, Kementerian Ini yang Terbaik
Ia menekankan bahwa pengelolaan sampah bukan isu teknis biasa, melainkan urusan keselamatan publik yang mendesak.
Kepala Negara mengungkapkan bahwa dirinya menerima laporan khusus bahwa di Bantar Gebang saja, jumlah timbunan sampah telah mencapai 55 juta ton. Gunungan sampah ini terus menumpuk dan menjadi ancaman serius.
Menurut Prabowo, jika situasi ini dibiarkan tanpa solusi struktural, maka kawasan pemukiman di sekitar Bantar Gebang berpotensi terdampak apalagi saat musim hujan. Ia mengingatkan bahwa longsoran sampah bisa mengancam keselamatan warga.
Baca Juga:
Prabowo Ingatkan Pemuda Tak Mudah Terpengaruh di Era Teknologi Digital
Kepala Negara mengungkapkan bahwa dirinya menerima laporan bahwa khusus di Bantar Gebang saja, jumlah timbunan sampah telah mencapai angka mencengangkan yakni 55 juta ton yang terus menumpuk dan menggunung.
Menurut Prabowo, jika situasi ini dibiarkan tanpa solusi struktural, maka kawasan pemukiman di sekitar Bantar Gebang berpotensi terdampak serius apalagi saat musim hujan tiba karena longsoran sampah bisa mengancam keselamatan warga.
“Kalau tidak salah di Bantar Gebang itu saya dapat laporan sudah mencapai puluhan juta ton, 55 juta ton sudah menggunung, kalau terjadi hujan deras dia bisa bisa membahayakan banyak kampung di sekitar situ,” kata Prabowo.