Kabar itu berhembus ke mana-mana hingga ke telinga Jenderal Ahmad Yani.
Kabarnya, Ahmad Yani sangat marah.
Baca Juga:
Sejarah Panser Ferret Legendaris di Tubuh Militer Indonesia
Sampai-sampai, dalam suatu kejadian, dia menempeleng Soeharto.
Soeharto dianggap mempermalukan korps Angkatan Darat (AD).
Bukan hanya itu, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal AH Nasution, juga dikabarkan pernah memecat Soeharto sebagai Pangdam Diponegoro secara tidak hormat.
Baca Juga:
Mengenal Airbus A400M, Pesawat Angkut Militer yang Bakal Dimiliki Indonesia
Soeharto dianggap telah menggunakan institusi militernya untuk mengumpulkan uang dari perusahaan-perusahaan di Jawa Tengah.
“Sebagai Penguasa Perang, saya merasa ada wewenang mengambil keputusan darurat untuk kepentingan rakyat, ialah dengan barter gula dengan beras. Saya tugasi Bob Hasan melaksanakan barter ke Singapura, dengan catatan beras harus datang lebih dahulu ke Semarang,” demikian pengakuan Soeharto dalam Pikiran, Ucapan, dan Tindakan Saya (1989).
Namun, saat itu, Soeharto diselamatkan Mayjend Gatot Subroto.