WAHANANEWS.CO, Jakarta - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menyampaikan bahwa komoditas beras berhasil menjadi faktor utama penahan laju inflasi nasional pada bulan ini.
Keberhasilan tersebut dinilai mencerminkan kinerja positif berbagai pihak, baik di tingkat pusat maupun daerah, dalam menjaga stabilitas harga serta memastikan ketersediaan pasokan pangan di seluruh wilayah Indonesia.
Baca Juga:
Tito Karnavian Gelar Rapat Darurat Bahas Tata Kelola MBG dan Dapur Bermasalah
“Alhamdulillah, beras menjadi peredam inflasi bulan ini. Ini menunjukkan kinerja positif dari seluruh pihak, terutama di sektor pangan, dalam menjaga stabilitas harga dan pasokan,” kata Mendagri dalam keterangan resmi, Rabu (5/11/2025).
Menurut Tito, capaian positif ini juga tak lepas dari peran aktif pemerintah daerah, BUMN pangan, serta petani yang terus berupaya menjaga produksi dan distribusi beras di tengah dinamika global.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan harga beras nasional mengalami penurunan atau deflasi pada Oktober 2025, yang turut berkontribusi signifikan terhadap redanya tekanan inflasi nasional.
Baca Juga:
Anggaran TKD Dipangkas, Pemerintah Andalkan Koperasi Merah Putih Perkuat Desa
Mendagri menambahkan, secara global, tekanan inflasi masih terasa akibat lonjakan harga emas internasional yang meningkat lebih dari 40 persen akibat ketegangan geopolitik dunia.
Namun, di dalam negeri, koordinasi lintas sektor yang kuat antara pemerintah pusat dan daerah mampu menjaga kestabilan harga bahan pokok, terutama beras.
“Pangan kita genjot terus biar harga bagus dan ketersediaan bagus. Kami mohon dukungan dari Menteri Pertanian yang mengatur dan memperkuat sektor ini,” ujar Mendagri.