WahanaNews.co | Hingga hari kelima pencarian anak Ridwan Kamil, Emmeril Kahn Mumtadz, yang hilang di Sungai Aare, Bern, Swiss sejak Kamis, 26 Mei 2022, belum juga ditemukan.
Gubernur Jawa Barat itu pun langsung terbang ke Swiss untuk ikut mencari dan memantau pencarian Eril hingga hari ini.
Baca Juga:
DPD MARTABAT Prabowo-Gibran DKI Jakarta Dukung Ridwan Kamil-Suswono di Pilgub 2024
Ridwan Kamil dan keluarga terus berdoa dan berharap Eril ditemukan dalam kondisi selamat di sungai bening berarus kuat itu.
Dalam sebuah video singkat yang beredar, tampak Ridwan Kamil berdiri di tepi Sungai Aare. Dia memantau dan melirik ke kiri dan kanan permukaan air sungai di Swiss itu.
Video tersebut diduga diambil pada hari keempat pencarian Eril di Sungai Aare.
Baca Juga:
Sulitnya Tembus 51 Persen: Duel Sengit Pilkada Jakarta Akan Terjadi di Putaran Kedua
"Ada seorang ayah yang masih berdiri tegar di hari ke 4 setelah anaknya hanyut di sungai, may God give him strength #eril," kata seorang netizen di Twitter.
Di benak seorang ayah yang tengah kehilangan seorang anak, di tepi Sungai Aare, gelagat Ridwan Kamil menegaskan harapan kuat agar Eril segera ditemukan.
Di hari kelima pencarian Eril, di tepi sungai bening berarus deras itu, Ridwan Kamil berharap keajaiban itu nyata. Eril bisa ditemukan dengan selamat.
"Mohon doanya, pencarian ananda Eril masih terus dilakukan. Semoga Allah SWT memudahkan ikhtiar ini. Aamiin YRA," kata Ridwan Kamil di Instagram-nya.
"Dan terima kasih dari kami sekeluarga kepada semua yang sudah ikhlas mendoakan dan melaksanakan doa bersama. Semoga Allah membalas ketulusan hati anda semua. Jazakallah," kata Governor of West Java sang Broadcaster of Daily Happiness.
Seorang warga negara Indonesia di Swiss, Rikza Azriyan, melaporkan bahwa di sana juga ikut membantu pencarian Eril.
"Aku lihat masyarakat Indonesia kompak dan empati, bahkan ada yang datang dari Berlin (Jerman) padahal itu jauh banget dari lokasi. Ada juga yang ikut turun pake perahu karet menyusuri pelan-pelan sambil memperhatikan kiri dan kanan," katanya.
Rikza yang saat ini sedang bekerja di Jerman dan kebetulan berdekatan dengan tepi Swiss mengaku tak sengaja berkunjung ke lokasi.
Awalnya, tujuan utama Rikza adalah perjalanan ke kota Interlaken bersama kawan-kawan WNI lain. Namun setelah mendengar kabar hilangnya Eril, dirinya memutuskan singgah di lokasi kejadian.
Rikza berangkat dengan menempuh perjalanan satu jam ke tepi Swiss, dan sekitar 2 jam ke kota Bern.
"Rencananya itu di hari Sabtu kita mau ke Interlaken, kemudian malamnya sebelum berangkat aku dapat informasi berita duka hilangnya anak Ridwan Kamil di Bern," ujarnya.
Akhirnya, Rikza mengajak serta semua teman WNI nya untuk melihat situasi pencarian, lalu kemudian menawarkan bantuan yang kiranya dapat diberikan.
Ketika ditanya soal alasan pencarian yang alot, Rikza mengatakan adanya kemungkinan Eril terbawa arus ke dam atau bendungan menuju cabang aliran lainnya. Bendungan atau dam merupakan bentuk fisik atau bangunan yang dibuat untuk menahan aliran air sungai.
Air yang ditahan nantinya akan terkumpul dalam satu tempat penampungan air yang ukurannya besar (waduk).
Bendungan biasanya dilengkapi dengan pintu air berukuran raksasa, yang fungsinya untuk mengendalikan air keluar dari waduk.
Sungai Aare
Sungai ini diisi air pirus yang bening dan memiliki latar belakang gedung-gedung tua yang diakui UNESCO sebagai warisan budaya dunia. Setiap musim panas sungai yang mengalir di tiga sisi kota Bern itu menjadi tujuan wisata.
Titik awal sungai itu berada di pegunungan Alpen Bernese di kanton Bern, di bawah Finsteraarhorn, sebelah barat Grimsel Pass dan di bagian selatan-tengah Swiss.
Aliran air Aare mengalir ke utara melewati Meiringen, sungai memotong Ngarai Aare yang indah. Setelah berbelok ke barat, sungai ini meluas ke Danau Brienz glasial.
UNESCO juga mengakui bahwa melompat ke sungai terpanjang di Swiss itu merupakan tradisi. Sungai ini memiliki sejumlah spot yang menggiurkan bagi pecinta alam.
Tidak jauh dari sumbernya di wilayah Grimsel, sungai ini melintasi jurang Aare yang sangat berukir, hingga kedalaman 200 meter di dekat Meiringen.
Namun semua keindahan itu dihinggapi bahaya yang serius karena arusnya sangat kuat. Sejumlah peristiwa korban hilang karena arus sungai Aare banyak terungkap. Bahkan Pemerintah Swiss pada 2021 bagi pengunjung sungai itu supaya tidak berenang.
"Berenang liar tidak diizinkan di banyak sungai karena kualitas air yang buruk dan karena akan sulit bagi pihak berwenang untuk memastikan keselamatan perenang," katanya di situs resmi Kementerian Luar Negeri Swiss. [qnt]