WahanaNews.co | Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Veronica Tan berharap Peringatan Hari Ibu ke-96 yang akan dilangsungkan pada 22 Desember 2024 dapat memberi dampak besar perubahan cara pandang terhadap perempuan yang mengisi hampir setengah penduduk Indonesia.
Wamen PPPA mengajak sinergi banyak pihak untuk memberi ruang gerak bagi perempuan dalam menyuarakan pendapat dan kemampuan mandiri di atas kaki sendiri.
Baca Juga:
Kemen PPPA Gandeng 6 Kementerian/Lembaga Deklarasi Gerakan Bersama Ramadan Ramah Anak
“Momen Peringatan Hari Ibu bukan sekadar perayaan biasa, tapi lebih dari itu, yaitu sebagai sebuah refleksi tentang bagaimana kita bisa mengubah cara pandang dan perlakuan masyarakat agar dapat ikut mendorong pembangunan perempuan yang mengisi hampir setengah penduduk Indonesia,” ujar Veronica Tan pada acara Talkshow di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Menurut dia, peringatan Hari Ibu merupakan momen peringatan perjuangan pergerakan pejuang perempuan untuk mendapatkan haknya yang diawali pada Kongres Perempuan di tahun 1928.
Oleh karenanya, kita semua harus mengisi perjuangan tersebut dengan mendorong perempuan untuk dapat berdiri di kaki sendiri, memberikan ruang lebih banyak bagi perempuan menyampaikan pendapat atau aspirasi, dan saling mendukung sesama perempuan agar bisa berdaya.
Baca Juga:
Kemen PPPA Sebut Merasa Aman adalah Hak Perempuan dan Anak
Wamen PPPA menyampaikan, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) sebagai leading sector urusan perempuan di pemerintahan telah melakukan berbagai upaya yang memberi manfaat dalam memberdayakan perempuan dan melindungi perempuan dari kekerasan, seperti berbagai regulasi atau produk hukum untuk kepentingan terbaik perempuan, tersedianya layanan pengaduan kekerasan, hingga pelaksanaan program-program pemberdayaan yang bersinergi dengan lintas sektor.
Tahun ini, Kemen PPPA juga menginisiasi ruang bersama bagi perempuan untuk dapat beraktivitas dan berkarya.
“Edukasi mengenai pemberdayaan perempuan perlu dilakukan secara bottom up atau dimulai dari level akar rumput sehingga peraturan dan program yang ada tidak terhenti di level pusat saja, melainkan benar-benar bisa memberikan manfaat bagi masyarakat,” ungkapnya.
Maka dari itu, pihaknya membuat program Ruang Bersama Indonesia (RBI) yang menjadi ruang kolaborasi bagi masyarakat dengan kolaborasi lintas sektor.
Kolaborasi dilakukan dengan menggandeng Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah, Lembaga Swadaya Masyarakat, pihak swasta, dan media.
Melalui kolaborasi, ia bisa dorong upaya pemberdayaan ekonomi perempuan dan memberikan keterampilan kerja pada perempuan sampai bisa terhubung ke pasar kerja.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi), Meutya Hafid mengatakan, pemberdayaan perempuan melalui penggunaan teknologi digital perlu terus didorong. Menurutnya platform digital dapat membuka berbagai peluang bagi perempuan.
“Digitalisasi memberikan kesempatan bagi perempuan untuk menyampaikan aspirasi. Oleh sebab itu, di momen Peringatan Hari Ibu tahun ini kita dorong perempuan melek digital karena melalui teknologi digital, perempuan bisa mengeluarkan pendapatnya, bisa berkumpul, sampai mengembangkan UMKM. Melalui digital, banyak sekali perempuan yang berjualan melalui internet di daerah perkotaan. Kenaikan pertumbuhan ekonomi digital ditopang sebagai besar oleh perempuan, dan angkanya tinggi,” jelas Menkomdigi.
Sementara itu, pendiri media Narasi, Najwa Shihab menyampaikan pentingnya sesama perempuan untuk saling mendukung dan memberikan panggung.
Hal tersebut dikarenakan kesempatan perempuan mengakses pendidikan dan posisi jabatan tinggi sudah semakin banyak ditemukan, tapi jika melihat secara umum dan angka rata-ratanya, untuk dapat menembus glass ceiling atau hambatan untuk dapat lebih maju, masih sulit dilaksanakan.
Pj Gubernur DKI Jakarta, Teguh Setyabudi yang juga sebagai narasumber menyampaikan pentingnya peran laki-laki dalam mendukung perempuan melalui pembagian peran di kehidupan berumah tangga.
Laki-laki perlu menjalin komunikasi yang baik dengan istri dan anaknya untuk menciptakan keluarga yang harmonis, dan ikut mengambil melaksanakan tugas-tugas domestik.
[Redaktur: Zahara Sitio]