Suami Lersiana Purba ini melihat, bukankah ketidakadilan itu adalah juga akibat tindakan orang yang beragama? “Bukankah penyelewengan jabatan, korupsi dan penipuan itu adalah dilakukan oleh orang yang beragama pula? Bukankah yang miskin dan yang kaya itu adalah orang beragama? Lalu pertanyaan pun muncul: Apa hubungan agama dengan kenyataan semacam itu, atau Bagaimana orang yang beragama melihat dan mencermati kenyataan semacam itu? Katanya setengah bertanya.
Karenanya, kata ephorus baru HKBP ini, kepedulian agama atas persoalan-persoalan kemanusiaan menjadi agenda utama setiap pemikiran dan tindakan yang dikembangkan oleh agama.
Baca Juga:
Ephorus HKBP Resmikan Gedung Sekolah Minggu di Tapteng
Kondisi-kondisi kemanusiaan seperti keadilan, keprihatinan, keutuhan masyarakat, kedamaian, kebersamaan dan kesejukan menjadi tugas utama agama untuk dihadirkan di tengah-tengah masyarakat, dikalangan pengusaha, birokrat, pengusaha, konglomerat, politisi dan juga rakyat biasa yang sekalipun berbeda agama.
“Kehidupan seperti itulah seharusnya nampak di dalam kehidupan orang yang beragama, yaitu damai dan rukun. Persoalan yang sering dihadapi adalah: Mengapa penganut sering melakukan hal-hal yang bertentangan dengan ajaran agamanya? Di sinilah pentingnya memberi perhatian kepada ajaran agama itu sendiri,” ujar pendeta yang bermutu pembaharuan, perdamaian, pemberdayaan, ini. [rin]
Biodata Pdt WTP Simarmata, MA
Baca Juga:
Senator Asal Sumut Pdt WTP Simarmata Tutup Usia
Nama Lengkap: Willem Tumpal Pandapotan Simarmata
Tempat/Tgl Lahir : Samosir, 4 Juli 1954
Tempat/ Tanggal. Ditahbiskan : Padangsidimpuan, 23 Oktober 1983