BGN juga membuka kanal pengaduan masyarakat sebagai sistem deteksi dini agar masalah serupa cepat terpantau.
Kepala Biro Hukum dan Humas BGN Khairul Hidayati menjelaskan bahwa kanal ini diharapkan memperkuat mekanisme pengawasan lapangan.
Baca Juga:
Ribuan Usulan SPPG Dihapus, BGN Tegaskan Hanya Mitra Serius yang Akan Lolos
"BGN membuka kanal pengaduan masyarakat dan memperkuat mekanisme monitoring di lapangan. Hal ini untuk memastikan setiap persoalan dapat segera terpantau dan ditangani dengan cepat," kata Hida.
Kejadian keracunan ini disebut sebagai momentum penting untuk memperbaiki tata kelola seluruh SPPG, mulai dari rantai pasokan, proses dapur, hingga distribusi ke penerima manfaat.
"Evaluasi ini menjadi momentum perbaikan menyeluruh. Kami ingin memastikan bahwa standar keamanan pangan dipatuhi di semua lini, sehingga penerima manfaat terlindungi," tegasnya.
Baca Juga:
Kapolri Borong 33.600 Lapangan Kerja, 27 SPPG Dibangun Serentak di Jateng
Presiden Prabowo Subianto sendiri langsung turun tangan dengan menggelar rapat kabinet membahas kasus ini pada Senin (29/9/2025).
Prabowo menegaskan seluruh SPPG wajib menjaga kebersihan dapur MBG agar aman dari bakteri.
"Kita risau masih ada, makanya kita tertibkan semua SPPG, semua dapur. Kita sudah bikin SOP, semua alat harus dicuci pakai alat modern, tidak terlalu mahal, untuk membersihkan, membunuh semua bakteri," ujar Prabowo di Munas PKS, Hotel Sultan, Jakarta.