Teknologi berbasis kecerdasan buatan (AI-artificial intelligence) diterapkan untuk efektivitas operasional maupun keamanan. Misalnya, voice recognition dan face recognition yang memungkinkan pengoperasian berbagai perangkat termasuk lift, serta pendeteksian pergerakan di lingkungan kampus.
Sementara, pada gedung Medical Intelligence "Wangsa Avatara" yang berada di kantor BIN Pejaten menandakan BIN berperan besar pada upaya pemerintah dalam aspek kesehatan.
Baca Juga:
Ini Tips Memilih Broker Terbaik saat Mau Mulai Trading
Adanya Medical Intelligence tersebut diyakini dapat mencegah adanya kasus-kasus kesehatan di masa mendatang.
Gedung Medical Intelligence Wangsa Avatara akan diisi oleh tenaga profesional bereputasi internasional serta peralatan, teknologi, dan sarana prasarana yang canggih. Di antaranya, next generation sequencing (NGS) untuk preparasi automatis yang hanya terdapat satu-satunya di Indonesia.
"Setelah dua tahun kita menghadapi krisis pandemi Covid-19 kita dipaksa beradaptasi dengan kehidupan. BIN menginisiasi terbentuknya Medical Intelligence Wangsa Avatara yang diawasi oleh SDM mumpuni dan peralatan yang canggih," Budi menjelaskan.
Baca Juga:
Penting! Inilah 5 Aplikasi Trading Terpercaya Pasti Aman
Fasilitas lain milik Wangsa Avatara yakni Bio Safety Level 3 (BSL 3). Para peneliti mampu melakukan kultur penyakit berbahaya misalnya virus lassa fever, MERS, nipah, rift valley fever, serta demam berdarah. Kategori BSL 3 memungkinkan peneliti menyimpan kultur sel, virus, serta materi genetik penyakit infeksius dengan aman.
Sementara di BSL 2, para peneliti dapat mengisolasi dan mengidentifikasi patogen penyebab penyakit baik itu bakteri, virus, atau jamur, serta meneliti senyawa atau obat untuk mengobati penyakit tersebut.
Kedua fasilitas tersebut sudah bersertifikat World Biohaztec sehingga memenuhi standar biosafety dan biosecurity level dunia. [qnt]