Pada kesempatan tersebut, VP. TJSL, Aset, dan Umum Bio Farma, Tjut Vina Irviyanti menerima penghargaan Predikat Silver untuk Kategori Biodiversity Conservation yang diserahkan oleh Hariani Saptaningtyas, Ketua Laboratorium Universitas Sebelas Maret Solo.
Tjut Vina menyampaikan bahwa penghargaan yang diberikan ini menjadi penyemangat bagi Bio Farma untuk terus berkontribusi positif terhadap lingkungan dan masyarakat.
Baca Juga:
Eks Menteri BUMN Tanri Abeng Meninggal Dunia
“Bio Farma menerapkan prinsip 3P dalam operasional Perusahaan kami yaitu Profit, People, dan Planet yang menjadi acuan kami dalam beroperasi. Salah satu program unggulan kami yaitu Program Wali Hutan Masigit Kareumbi," ungkap Tjut Vina.
"Kegiatan wali hutan ini merupakan pengembangan dari program Wali pohon yg sebelumnya telah kami lakukan di kawasan Taman Buru Masigit Kareumbi. Kegiatan wali hutan ini dilakukan oleh Bio Farma melaui pengelolaan kawasan hutan yang masih ada, agar pohon beserta ekosistem didalamnya tetap terjaga,” imbuhnya.
Pihaknya berharap program-program Tanggung Jawabg Sosial dan Lingkungan (TJSL) dari Bio Farma dapat terus memberikan manfaat bagi lingkungan dan Masyarakat.
Baca Juga:
Bio Farma Hibahkan 10 Juta Dosis Vaksin Polio untuk Afghanistan
Selain meraih penghargaan Predikat Silver, Bio Farma juga meraih penghargaan Best Paper dengan judul Inventarisasi Macan Tutul Jawa (Panthera pardus melas) di Taman Buru Masigit Kareumbi (TBMK), Jawa Barat.
Paper tersebut membahas terkait populasi macan tutul jawa yang terancam punah di TBMK, penelitian ini bertujuan untuk menginventarisasi jumlah macan tutul jawa serta mangsanya di TBMK sebagai dasar kebijakan tata kelola kawasan.
Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa terpantau setidaknya minimal terdapat dua individu macan kumbang di TBMK dan diperlukan kebijakan dan tata kelola yang baik guna mempertahankan ekosistem Taman Buru Masigit Kareumbi.