WahanaNews.co | Udara dengan suhu tinggi melanda sejumlah wilayah Indonesia beberapa hari terakhir. Kepala Bidang Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca BMKG, Miming Saepudin menjelaskan cuaca seperti ini masih akan terjadi sampai Mei 2022.
"Sehingga prediksi yang saat ini kemungkinan di Mei masih perlu diwaspadai," kata Miming dalam pesan singkat, Kamis (12/5).
Baca Juga:
BMKG: Hujan Petir Mengancam, Sebagian Besar Indonesia Siap-siap Basah!
Sebenarnya, kata dia, cuaca panas mulai dirasakan di bulan Maret-April.
"Sementara September-Oktober adalah periode pancaroba dari hujan-kemarau atau sebaliknya," kata Miming
Berdasarkan data BMKG suhu maksimum tertinggi di Indonesia pada bulan April selama 4-5 tahun terakhir sekitar 38.8°C. Kondisi itu terjadi di Palembang pada tahun 2019.
Baca Juga:
Siklon Tropis Yinxing Terpantau Dekati Indonesia, Ini Wilayah yang Terancam Cuaca Ekstrem
Sedangkan suhu panas tertinggi di bulan Mei sekitar 38.8 derajat celcius. Kondisi itu terjadi di Temindung Samarinda pada tahun 2018.
Dikarenakan musim panas masih akan terjadi sampai Mei, BMKG meminta masyarakat tetap waspada.
Sebelumnya, Deputi Bidang Meteorologi, Guswanto menjelaskan, banyak faktor yang memicu suhu panas di Indonesia cukup tinggi. Misalnya, posisi semu matahari saat ini sudah berada di wilayah utara ekuator, yang mengindikasikan bahwa sebagian wilayah Indonesia akan mulai memasuki musim kemarau.
Tingkat pertumbuhan awan dan fenomena hujannya akan sangat berkurang. Sehingga cuaca cerah pada pagi menjelang siang hari akan cukup mendominasi.
Kemudian, dominasi cuaca yang cerah dan tingkat perawanan yang rendah tersebut dapat mengoptimalkan penerimaan sinar matahari di permukaan bumi. Sehingga menyebabkan kondisi suhu yang dirasakan oleh masyarakat menjadi cukup terik pada siang hari.
"Suhu panas terik yang terjadi di wilayah Indonesia bukan fenomena Gelombang Panas," tegasnya.
Guswanto menambahkan, yang terjadi di wilayah Indonesia adalah fenomena kondisi suhu panas atau terik dalam skala variabilitas harian. Kondisi ini masih patut diwaspadai oleh masyarakat hingga pertengahan Mei.
"BMKG mengimbau kepada masyarakat untuk senantiasa menjaga kondisi stamina tubuh dan kecukupan cairan tubuh terutama bagi warga yang beraktifitas di luar ruangan pada siang hari dan juga kepada warga yang akan melaksanakan perjalanan mudik atau mudik balik supaya tidak terjadi dehidrasi, kelelahan dan dampak buruk lainnya," pesan Guswanto. [qnt]