Dampak negatif: proyek terganggu, risiko penyakit meningkat
Di sisi lain, musim kemarau yang tidak berlangsung lama juga menimbulkan masalah, terutama bagi petani dan proyek infrastruktur.
Baca Juga:
BMKG Peringatkan Soal Kemarau 2025: Tak Lama, tapi Tak Biasa
Fachri menyebutkan bahwa proses pengeringan lahan menjadi tidak optimal karena waktu yang sempit. Hal ini berisiko mengganggu petani garam, tembakau, dan palawija yang sangat bergantung pada cuaca kering.
Selain itu, sejumlah proyek pembangunan juga bisa tertunda.
"Proyek-proyek seperti pembangunan jalan, bendungan, atau pengeringan rawa yang bergantung pada musim kering bisa tertunda," katanya.
Baca Juga:
Musim Kemarau 2025 Tiba, BMKG Prediksi Puncak di Juni dan Juli
Fachri juga menyoroti risiko peningkatan hama tanaman dan penyakit akibat perubahan kelembapan yang tidak wajar.
"Kondisi lembap membuat penyakit seperti leptospirosis atau demam berdarah pun menjadi meningkat," ujarnya.
Puncak kemarau dan variasi kondisi antar wilayah