Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian (Kapusluhtan), Bustanul Arifin Caya mengatakan penyelenggaraan peningkatan kapasitas SDM pertanian mendukung swasembada pangan dilakukan melalui strategi optimalisasi ketenagaan, optimalisasi kelembagaan dan peningkatan diseminasi teknologi.
Hal itu disampaikan Bustanul saat melakukan kunjungan kerja dalam Temu Pembinaan dan Evaluasi Kinerja Penyuluh Pertanian Provinsi Jawa Tengah yang bertemakan Penyuluh Masa Depan, Rabu (30/11) bertempat di Dusun Semilir, Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah.
Baca Juga:
Kementan Instruksikan Bulog Wajib Serap 3 Juta Ton Beras Petani
“Kegiatan utama pusat penyuluhan pertanian diantaranya penguatan peran kelembagaan penyuluhan, penumbuhan dan penguatan kelembagaan petani, penguatan profesionalisme dan kompetensi penyuluh, pengembangan penyelenggaraan penyuluhan, digitalisasi penyuluhan pertanian,” jelas Bustanul.
Bustanul juga mengatakan bahwa penguatan peran penyuluh pertanian dilakukan melalui konsultasi, edukasi, diseminasi informasi/inovasi, fasilitasi, supervisi dan manajerial. Penyuluh pertanian harus mampu mendesiminasikan melalui teknologi informasi yang modern.
“Penyuluh Pertanian itu selain sebagai fasilitator, juga sebagai formulator. Penyuluh memformulasikan program di wilayahnya, sebagai inovator, berwawasan agribisnis dan cara berbisnis,” imbuh Butanul.
Baca Juga:
Indonesia Akan Jadi Lumbung Pangan Dunia di Era Presiden Prabowo
Pada kegiatan peningkatan kapasitas SDM pertanian tersebut turut dihadirkan mobil ngobrol asyik (ngobras) on the spot sebagai sarana sosialisasi program gerakan tani organik (Genta Organik) melalui pemutaran video Genta Organik, climate smart agriculture dan beberapa video penyuluhan lainnya.
Peserta yang hadir pada kegiatan tersebut sekitar 1.200 peserta luring yang terdiri dari penyuluh pertanian, petani milenial, siswa SPMA dan santri. [ast]