"Saat rakortas saat itu enggak diputuskan untuk impor. Hanya
kebijakan dari Pak Menko (Perekonomian) dengan Mendag itu yang pada akhirnya
kita dikasih penugasan tiba-tiba untuk laksanakan impor," katanya dalam Rapat
Dengar Pendapat bersama Badan Legislasi DPR secara virtual, Selasa (16/3).
Buwas mengatakan, terdapat stok beras impor sisa tahun 2018
yang turun mutu. Beras yang turun mutu tersebut sebanyak 106.642 ton. Pada saat
itu, realisasi impor beras tahun 2018 sebesar 1.785.450 ton. Secara rinci Bulog
telah menyalurkan 321.320 ton pada tahun 2018, lalu 529.110 tahun berikutnya,
dan 617.574 ton pada tahun 2020. Pada tahun ini rencana realisasi beras impor
tahun 2018 sebanyak 41.635 ton.
Baca Juga:
Polisi Bongkar Modus Beras Bulog Diputihkan Jadi Premium, Sudah Terjual 270 Ton
"Nah sedangkan kalau boleh disampaikan bahwa eks impor 2018
itu masih bermasalah sisanya," tegas Buwas.
tersebut hanya membahas mengenai kemungkinan kelangkaan dan
prediksi cuaca.
"Enggak ada. Jadi saat itu hanya membahas kemungkinan dan
cuaca prediksi kelangkaan, sehingga waktu itu perlu kita impor sebagai buffer
stock atau iron stock," katanya.
Baca Juga:
BULOG Pastikan Stok Beras Selama Puasa dan Lebaran 2024 Aman
Buwas menegaskan, Bulog belum tentu melakukan impor beras
karena akan memprioritaskan penyerapan beras dalam negeri.
"Jadi walaupun kami mendapatkan tugas untuk impor 1 juta
itu, belum tentu kami laksanakan karena kami tetap memprioritaskan produk dalam
negeri sedang dalam masa puncaknya panen raya," tutupnya. [dhn]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.